Dark/Light Mode

Tantangan Sistem Pertahanan Dan Geopolitik Indonesia Di Tahun 2024 (Bagian I)

Kamis, 4 Januari 2024 05:38 WIB
Prof. Dr. Ermaya Suradinata
Prof. Dr. Ermaya Suradinata

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia, dengan karak­teristik khas sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, menghadapi tantangan sistem pertahanan dan geopolitik yang kompleks pada tahun 2024. Kondisi geografisnya yang terdiri dari ribuan pulau begitu kompleksitas dalam mengelola keamanan nasional dan menjaga kedaulatan di tengah dinamika geopolitik global.

Pada tahun 2024 ini, faktor-faktor krusial memainkan ­peran penting dalam membentuk lanskap keamanan Indonesia. Salah satu fokus utama adalah ketahanan maritim, mengingat geografi Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau. Ancaman terhadap kedaulatan maritim menjadi signifikan, terutama terkait sengketa perbatasan laut dengan negara tetangga, seperti dalam konteks sengketa Laut Natuna Utara.

Baca juga : SIM Keliling Kabupaten Bogor Selasa 2 Januari, Hadir Di Mall Cileungsi

Peningkatan kegiatan militer di kawasan tersebut menuntut perhatian khusus. Oleh karena itu, perlunya penguatan ke­kuatan angkatan laut menjadi suatu keharusan. Investasi dalam kemampuan militer maritim, termasuk kapal perang dan peralatan pertahanan laut canggih, akan meningkatkan kemampuan Indonesia dalam menjaga kedaulatannya di perairan yang luas dan kompleks.

Tantangan Utama Dalam Dinamika Geopolitik
Sengketa maritim dan kedaulatan laut di wilayah Laut Natuna Utara atau Laut China Selatan menjadi salah satu tantangan utama dalam dinamika geopolitik Indonesia. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki kepentingan besar dalam menjaga kedaulatannya, khususnya terkait perbatasan laut dan zona ekonomi eksklusif (ZEE).

Baca juga : SIM Keliling Jakarta Selasa 2 Januari, Hadir Di 5 Lokasi

Sengketa tersebut melibatkan beberapa negara, termasuk Tiongkok, Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Brunei. Klaim teritorial yang saling tumpang tindih, peningkatan aktivitas militer, dan pendirian instalasi militer di pulau-pulau terpencil menciptakan ketegangan yang signifikan di kawasan tersebut.

Sengketa ini memiliki potensi besar untuk mempengaruhi stabilitas regional. Dampaknya mencakup ketidakstabilan politik dan militer yang berpotensi mengganggu jalur perdagangan internasional, termasuk Selat Malaka.

Baca juga : Pancasila, Pemilu, Dan Harapan Tahun Baru 2024

Maka penguatan kekuatan ­Angkatan Laut Republik Indonesia menjadi faktor krusial dalam menjaga keamanan maritim. Investasi dalam kapal perang, teknologi pertahanan, dan pemantauan maritim menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa Indonesia memiliki kemampuan yang memadai dalam melindungi wilayah perairannya, dan siap merespons segala potensi ancaman.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.