Dark/Light Mode

Perubahan Dinamika Global:

Tantangan Dan Peluang Indonesia Tahun 2025 (Bagian I)

Senin, 29 Januari 2024 06:06 WIB
Prof. Dr. Ermaya Suradinata
Prof. Dr. Ermaya Suradinata

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam proyeksi isu-isu strate­gis di bidang Ideologi, bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) pada tahun 2025, eskalasi konflik menjadi sorotan utama di tingkat internasional. Kecenderungan persaingan geopolitik antara Amerika Serikat dan China, bersama dengan konflik di Israel-Palestina, Rusia-Ukraina, dan Laut China Selatan, menciptakan ancaman dan tingkat ketidakpastian yang lebih tinggi.

Implikasi proyeksi tersebut menunjukkan bahwa stabilitas politik dan keamanan di tingkat regional dan internasional sema­kin rentan. Persaingan antara kekuatan besar dapat merugikan kerukunan global dan langsung memengaruhi kepentingan nasio­nal Indonesia. Oleh karena itu, langkah-langkah preventif dan adaptif diperlukan untuk mengu­rangi potensi dampak negatif.

Dari perspektif ancaman, proyeksi konflik di berbagai wilayah dan potensi ke­tegangan regional membawa risiko keamanan yang lebih tinggi. Ini menekankan pentingnya Indo­nesia memperkuat ideologi Pancasila, kapasitas hukum, kapasitas pertahanan dan keamanan nasional serta menjalin kerja sama regional untuk menghadapi ancaman ini.

Baca juga : Kepemimpinan Pancasila: Investasi untuk Masa Depan Bangsa

Prediksi ini menegaskan perlu­nya respons proaktif dan strategis dalam menghadapi berbagai tantangan Polhukam pada tahun 2025.

Implikasi Persaingan Kekuatan Utama

Dari sudut implikasi persaingan kekuatan utama, ideo­logi Pancasila sebagai landasan negara Indonesia menjadi rentan terhadap pengaruh eksternal yang dapat menciptakan ketidak­stabilan global. Persaingan ini tidak hanya menguji kekokohan nilai-nilai Pancasila, tetapi juga merambah ke stabilitas politik dan keamanan nasional.

Implikasi langsung dari dina­mika persaingan kekuatan ­utama ini, sangat berpotensi memberikan dampak signifikan pada kepentingan nasional Indonesia, yang selalu mengutamakan perdamaian dan kemerdekaan aktif. Maka sebagai negara yang menghadapi tantangan besar dalam menghadapi komplek­sitas persaingan kekuatan utama, Indo­nesia harus memperta­­han­kan integritas ideo­logi Pancasila sebagai panduan utama dalam berinteraksi ­dengan dunia luar.

Baca juga : SIM Keliling Jakarta Selasa 16 Januari, Hadir Di 5 Lokasi

Stabilitas politik, yang menjadi pijakan bagi pembangunan dan kemajuan, menjadi aspek penting yang harus dijaga agar tidak terpengaruh oleh dina­mika global yang tidak pasti. Selain itu, keamanan nasional harus menjadi prioritas utama dalam mengantisipasi ancaman yang mungkin timbul akibat per­saingan kekuatan utama tersebut.

Dalam konteks global, Indonesia perlu menjalin hubungan yang bijak dengan negara-negara lainnya. Merawat kerja sama internasional yang seimbang akan membantu Indonesia memainkan peran konstruktif dalam membangun dunia yang lebih aman dan damai.

Posisi Indonesia sebagai negara damai dan bebas aktif, memerlukan strategi diplomasi yang cerdas untuk tetap terlibat dalam arena internasional tanpa mengorbankan prinsip-prinsip Pancasila. Dengan demikian, ­Indonesia dapat menjadi mediator yang efektif dalam me­nanggapi konflik global dan mempromosikan perdamaian sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi.

Baca juga : Indonesia: Pemain Utama Stabilitas Dan Kerja Sama Di ASEAN

Ketidakstabilan global yang muncul akibat persaingan ke­kuatan utama menciptakan di­namika kompleks dalam diplo­masi internasional. Maka Indo­nesia, sebagai negara yang mengu­sung kebijakan luar negeri bebas aktif, dihadapkan pada tugas rumit untuk menavigasi hu­bungan dengan berbagai kekuatan besar tanpa terjebak dalam pertikaian yang dapat merugikan kepen­tingan nasional­nya. Strategi diplomasi yang tepat harus diterapkan ­untuk menjaga keseim­bangan dan memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan global.

Dalam menjalankan peran konstruktifnya ini, Indonesia dapat memanfaatkan forum internasional sebagai platform untuk mempromosikan nilai-nilai Pancasila dan berkontribusi pada perdamaian dunia. Melalui partisipasi aktif dalam organi­sasi internasional dan dialog multilateral, Indonesia dapat memberikan suara yang memiliki dampak positif terhadap isu-isu global, termasuk upaya penyelesaian konflik, perlin­dungan hak asasi manusia, dan pembangunan berkelanjutan.

Indonesia juga harus memperkuat kemampuan daya saingnya dalam bidang ekonomi dan keamanan. Dengan menjaga stabilitas ekonomi, negara dapat memperkuat posisinya dalam kancah global dan memitigasi potensi dampak negatif dari ketidakstabilan global. Sementara itu, memperkuat keamanan nasional melibatkan modernisasi dan profesionalisasi aparat keamanan serta pengembangan strategi pertahanan yang adaptif.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.