Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Etika Politik Nabi Muhammad SAW (46)

Menjauhi Penghianat (3)

Minggu, 20 Desember 2020 05:02 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Nabi mengatakan: Wahai Abu Jandal, bersabarlah engkau, sesungguhnya Allah akan memberikan jalan keluar untukmu dan orang-orang yang ada bersamamu. Kami telah mengadakan perjanjian damai dengan mereka, dan kami pun telah berjanji untuk mematuhi dan menepatinya dan tidak akan mengingkarinya.

Memelihara komitmen dengan cara memelihara nilai-nilai perjanjian telah dijadikan sebagai landasan di dalam kehidupan bernegara di dalam Islam, baik ketika berbicara tentang hubungan antara sesama warga maupun ketika berbicara tentang hubungan diplomatik antara negara.

Baca juga : Menjauhi Penghianat (2)

Nabi telah membuktikan nilai-nilai tersebut tidak hanya dengan sahabatnya, tetapi juga dengan orang yang berlainan akidah dengan beliau. Dalam sebuah perjanjian antara orang Islam dengan orang-orang Jarajimah yang terdiri dari kaum Nasrani yang tinggal di pinggiran gunung negeri Syam pada tahun ke-89 H.

Mereka meminta dalam perjanjian tersebut agar diperkenankan untuk menyerupai orang-orang Islam dalam berpakaian, karena mereka sudah dikenal sebagai kaum Nasrani yang tinggal di tempat tertentu. Ketika orang-orang Islam menyetujui hal itu; dan tujuannya tidak lain kecuali untuk menjaga hak-hak dan kewajiban setiap warga.

Baca juga : Menjauhi Penghianat (1)

Apa yang digagas dalam hukum internasional tentang pentingnya menepati setiap perjanjian bilateral yang dilakukan oleh dua negara terkadang hanya dijadikan sebagai olok-olokkan negara super power abad sekarang, sehingga hukum tersebut dianggap spekulatif dan jargon belaka, padahal mereka juga tidak menerima bila dikatakan sebagai negara yang tidak menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan tidak mengerti arti demokrasi yang sesungguhnya.

Dalam konteks sekarang, terkadang ada intervensi negara-negara non Islam terhadap dunia Islam. Hal seperti itu bisa terjadi karena adanya perjanjian sekutu antara mereka dengan negara Islam.

Baca juga : Mencela Hoax (2)

Wujud persekutuan yang banyak terjadi dewasa ini memang sejak sebelum datangnya Islam juga sudah dikenal. Misalnya persekutuan yang pernah terjadi antara Nabi dengan kabilah Khuza’ah merupakan sebuah konsekuensi dari perjanjian yang terjadi di zaman jahiliyah.***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.