Dark/Light Mode

Etika Politik Nabi Muhammad SAW (43)

Berinteraksi Dengan Warga Non-Muslim (3)

Minggu, 13 Desember 2020 04:11 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Islam sejak awal memperkenalkan konsep ahluzzimmah di mana hal tersebut merupakan satu bentuk transaksi yang terjadi antara pemerintah dengan seorang non-muslim atau lebih dengan satu stimulasi bahwa mereka akan mendapatkan hak-haknya seperti halnya orang-orang Islam selama mereka membayar jizyah sebagai satu bentuk kewajiban kepada negara guna mendapatkan perlindungan keamanan dan sebagainya. (Lihat Ibnu Qayyim Aljauziyah, Ahkam Ahli Azzimmah, halaman 30).

Bahkan kalangan ulama memandang bahwa non-muslim memiliki peluang untuk memangku jabatan menteri sebagaimana yang dinyatakan Almawardi dan Abu Ya’la Alfarra’. Alasannya adalah bahwa orang yang memangku jabatan ini tidak masuk dalam kategori pemaknaan wilayah atau satu bentuk kekuasaan, karena ia tidak memiliki kewenangan yang indevenden.

Baca juga : Berinteraksi Dengan Warga Non-Muslim (2)

Mereka hanyalah pelaksana kebijakan yang diputuskan oleh lembaga kementerian. Kewenangan dan independensi setiap kebijakan politik adalah wewenang kepala negara, sekalipun partisipasi mereka tetap diharapkan dalam hal-hal tertentu.

Karena itu, dalam sejarah Islam banyak ditemui non muslim ikut serta berpartisipasi di dalam pemerintahan Islam; dan perbedaan agama tidaklah menjadi penghalang bagi mereka untuk menjadi bagian dari aparat negara.

Baca juga : Berinteraksi Dengan Warga Non-Muslim (1)

Sebagai contoh Umar bin Khattab menunjuk beberapa orang tahanan non Muslim sebagai juru tulis dan mengangkat mereka sebagai aparat negara. (Lihat Albalaziri, Futuhu Al- Buldan, halaman 147).

Apa yang dilakukan oleh pemerintah Bani Umayyah juga dilakukan oleh pemerintah dinasti Abbasiah. Sebagai contoh, Nasr bin Harun pada tahun 369 H dan Isa Bin Nastur pada tahun 380 H. Keduanya diangkat sebagai menteri padahal mereka adalah orang Nasrani. Hal yang sama juga dilakukan Khalifah Al-Mu’tashim (180-227 H) di mana beliau pernah dibantu oleh dua orang bersaudara dari non Muslim yakni, Salmawaeh dan Ibrahim. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.