Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Jihad yang dilakukan Rasulullah tidak pernah mengenyampingkan pertimbangan ijtihad (rasional) dan pertimbangan mujahadah (nurani). Jihad yang kehilangan dimensi ijtihad dan mujahadah dapat dikategorikan dengan nekat.
Ketiga, Al-Qur’an mentolerir fleksibilitas dalam memperjuangkan sebuah cita-cita: “Janganlah kalian (bersama-sama) masuk dari satu pintu, dan masuklah dari pintu-pintu yang berbeda-beda.” (Q.S. Yusuf/12:67).
Baca juga : Perbedaan Sebagai Sunnatullah (2)
Sungguh indah maksud ayat ini, memberikan peluang kepada setiap orang untuk menempuh jalan yang berbeda-beda dalam mengekspresikan pendapat masing-masing tentunya dalam kerangka dasar yang sama.
Keempat, Alquran tidak mentolerir pemaksaan kehendak dalam mencapai tujuan, khususnya pemaksaan kehendak keagamaan terhadap orang lain: Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. (Q.S. al-Baqarah/2:256).
Baca juga : Perbedaan Sebagai Sunnatullah (1)
Rasulullah ikutan kita hanya ditugasi menyampaikan dakwah dengan bijaksana, tidak untuk memaksa orang lain mengikuti ajaran agamanya. Kita tentu berharap agar berbagai pihak tidak terlalu jauh menyeret ayat-ayat Alquran untuk melegitimasi pola perilaku yang justru tidak sejalan dengan tujuan utama (maqashid al-‘ammah) Alquran itu sendiri. Urusan keyakinan adalah urusan Allah SWT:
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki- Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. (Q.S. Al- Qashahsh/28: 56)
Baca juga : Belajar Dari Strategi Kemenangan Nabi (2)
Kelima, Alquran lebih mengedepankan persatuan dan kesatuan serta kebersamaan ketimbang perbedaan, apalagi permusuhan: Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kalian”. (Q.S. Ali ‘Imran/3: 64). (*)
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.