Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Perbedaan Sebagai Sunnatullah (3)

Jumat, 15 Oktober 2021 06:35 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Jihad yang dilaku­kan Rasulullah tidak pernah mengenyamp­ingkan pertimbangan ijtihad (rasional) dan pertimbangan mu­jahadah (nurani). Jihad yang kehil­angan dimensi ijti­had dan mujahadah dapat dikategorikan dengan nekat.

Ketiga, Al-Qur’an mentolerir fleksibilitas dalam memperjuangkan sebuah cita-cita: “Janganlah kalian (bersama-sama) masuk dari satu pintu, dan masuklah dari pintu-pintu yang berbeda-beda.” (Q.S. Yusuf/12:67).

Baca juga : Perbedaan Sebagai Sunnatullah (2)

Sungguh indah maksud ayat ini, memberikan peluang kepada setiap orang untuk menempuh jalan yang berbeda-beda dalam mengekspresikan pendapat masing-masing tentunya da­lam kerangka dasar yang sama.

Keempat, Alquran tidak mentolerir pemaksaan kehendak dalam mencapai tujuan, khususnya pemaksaan ke­hendak keagamaan terhadap orang lain: Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. (Q.S. al-Baqarah/2:256).

Baca juga : Perbedaan Sebagai Sunnatullah (1)

Rasulullah ikutan kita hanya ditu­gasi menyampaikan dakwah dengan bijaksana, tidak untuk memaksa orang lain mengikuti ajaran agamanya. Kita tentu berharap agar berbagai pihak tidak terlalu jauh menyeret ayat-ayat Alquran untuk melegitimasi pola perilaku yang justru tidak sejalan dengan tujuan utama (maqashid al-‘ammah) Alquran itu sendiri. Urusan keyakinan adalah urusan Allah SWT:

Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi pe­tunjuk kepada orang yang dikehendaki- Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. (Q.S. Al- Qashahsh/28: 56)

Baca juga : Belajar Dari Strategi Kemenangan Nabi (2)

Kelima, Alquran lebih mengedepankan persatuan dan kesatuan serta kebersamaan ketimbang perbedaan, apalagi permusuhan: Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kalian”. (Q.S. Ali ‘Imran/3: 64). (*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.