Dark/Light Mode

Hadiri Malam Budaya Betawi, 500-an Pengunjung Tumpah Ruah Di Kopi BS

Senin, 7 November 2022 16:23 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Budaya Betawi kian terus tergerus gelombang perubahan zaman dan berakhir menjadi sejarah atau hanya sebagai hikayat yang diceritakan pada masa depan.

Seiring perkembangan zaman, banyak budaya Betawi yang terancam hilang. Seperti, rumah adat, pakaian, tarian, musik, permainan tradisional, hingga ikon Betawi, ondel-ondel. 

Padahal, budaya Betawi menjadi salah satu yang menerima dampak paling besar karena berada di pusat ibu kota negara, pintu masuk utama perubahan zaman, serta budaya asing ke Tanah Air. Sudah saatnya budaya asli Ibu Kota lahir kembali menunjukkan eksistensinya.

Berangkat dari keprihatinan tersebut, salah satu Coffeshop Kopi Nusantara KOPI BS dan Rumah Makan Kuliner Kerakyatan BOS SAMBAL bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta menggelar acara Malam Mingguan di Kopi BS dengan tema "Malam Budaya Berbasis Komunitas Jakarta", Sabtu (5/11).

Baca juga : Komisi IV Bareng Kementan Pantau Penggantian Ternak Terdampak PMK Di Jabar

Owner KOPI BS, Brando Susanto yang juga penggagas acara Malam Budaya Berbasis Komunitas Jakarta dalam sambutannya mengingatkan, pelestarian budaya Betawi harus menjadi perhatian semua kalangan.

Hal itu mengingat adanya payung hukum yang bisa dijadikan landasan untuk menunjang eksistensi dari kebudayaan Betawi di DKI Jakarta. Adalah Perda No.4 tahun 2015 yang kini dijadikan acuan dalam menunjang lestarinya budaya Betawi di Jakarta.

"Jangan sampai budaya Betawi di DKI Jakarta ini punah dan berakhir menjadi sejarah atau hanya sebagai hikayat yang diceritakan pada masa depan. Lantaran kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian budaya Betawi di masyarakat," ujar Brando dalam siaran pers yang diterima, Senin (7/11).

Menurut Brando, untuk menjaga kelestarian budaya Betawi. Owner KOPI BS itu mengharapkan agar kegiatan-kegiatan yang mengangkat Budaya Betawi harus sering diadakan secara masif di lingkungan pemukiman masyarakat.

Baca juga : Ribuan Pegiat Seni Dan Budaya Karawang Dukung Ganjar Pranowo Jadi Presiden 2024

"Dengan masifnya penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang mengangkat Budaya Betawi, maka Kebudayaan Betawi akan selalu diingat oleh masyarakat dan menjadi ciri khas di pusat ibukota," tuturnya. 

Untuk bisa merealisasikan itu, Brando berharap, Pemda DKI Jakarta berperan serta dalam menunjang kelestarian budaya Betawi. 

Hadir dalam acara Malam Budaya tersebut, Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) DKI Jakarta, Ady Widjaja, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana, Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta Jhonny Simanjuntak dan Anggota DPR RI Eriko Sotarduga.

Jhonny Simanjuntak menyoroti masih adanya pemahaman yang salah dalam pelestarian budaya Betawi di masyarakat. Salah satunya, masih adanya ondel-ondel yang digunakan untuk mengamen.

Baca juga : Asabri Salurkan Bantuan Pembangunan Ruang Layanan Polsek Bodeh

Padahal, hal itu tidak diperbolehkan dalam Perda. Dia mengatakan, Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta telah lama mengusulkan larangan itu. 

"Sejak awal kami sudah meminta kepada Satpol PP melarang ondel-ondel untuk ngamen. Sebab ondel-ondel itu adalah ikon budaya Betawi, sebagaimana tertera dalam Perda Pelestarian Budaya Betawi, rasanya tidak elok ikon budaya dijadikan alat ngamen, dan pengamennya kalau kita cermati lebih mendalam tidak mencerminkan karakter Betawi " ucap Jhonny.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.