Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
Youth Nutritiative 2023, Remaja Cermat Memilih Makanan Rendah Gula, Garam Dan Lemak
Sabtu, 27 Mei 2023 07:59 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kelompok remaja yang tergabung dalam Health Heroes Facilitator (HHF) melatih teman sebayanya yang telah terpilih sebagai agent of change dalam aksi perbaikan peraturan label pangan.
Kegiatan ini mendukung adanya penyediaan makanan dengan kategori lebih sehat dan lebih rendah kandungan Gula, Garam, & Lemak (GGL).
Lokakarya ini merupakan bagian dari rangkaian Kompetisi Ide Remaja “Youth Nutritiative” oleh Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) Indonesia yang digelar tiga hari, 21-23 Mei 2023.
Baca juga : Ganda Putra Masih Jadi Andalan, Jojo Bertahan
GAIN, beranggotakan para remaja yang berperan aktif untuk perbaikan gizi remaja.
Health Heroes Facilitator merupakan komunitas remaja yang dibentuk GAIN Indonesia dan RISE Foundation untuk peningkatan kapasitas literasi gizi sehingga mampu untuk melakukan edukasi dan advokasi label pangan dan gizi.
Remaja Indonesia mengalami beban gizi ganda yang terdiri atas kelebihan dan kekurangan gizi, termasuk deļ¬siensi mikronutrien.
Baca juga : Dukung Mudik Gratis BUMN 2023, Pelindo Sediakan Ribuan Tiket Bus Dan Kapal Laut
Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa ada 6,8 persen remaja usia 13-18 tahun yang kurus, 32 persen remaja usia 15-24 tahun yang anemia dan prevalensi berat badan lebih dan obesitas sebesar 16,0 persen pada remaja usia 13-15 tahun dan 13,5 persen pada remaja usia 16-18 tahun.
Salah satu faktor penyebab terjadinya trend kenaikan prevalensi berat badan berlebih dan obesitas adalah buruknya pola makan remaja.
Perilaku memilih makanan yang lebih sehat bagi dirinya masih rendah di kalangan remaja termasuk kebiasaan membaca label pangan, terutama informasi gizi untuk memilih pangan kemasan yang lebih bergizi.
Baca juga : Puji Pidato Menlu Di PBB, Dewan Pakar BPIP: Cerminan Pancasila Dalam Diplomasi
Data dari Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI) 2014 menunjukkan bahwa prevalensi orang Indonesia dalam konsumsi gula garam lemak berdasarkan batas anjuran sesuai permenkes No.30/2013.
Lima dari 100 orang menkonsumsi gula >50 g/hari, 53 dari 100 orang mengkonsumsi garam >2.000 mg/hari dan 27 dari 100 orang mengkonsumsi lemak >67 g/hari.
Sekitar 150 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia telah terpilih dan berproses dalam proses ideasi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya