Dark/Light Mode

RS Mandaya Luncurkan Pusat Neuromuscular, Tangani Penyakit Saraf Dan Otot

Sabtu, 22 Juni 2024 21:07 WIB
Mandaya Royal Hospital Puri telah resmi meluncurkan Pusat Neuromuskular yang mampu menangani berbagai penyakit saraf dan otot dari yang umum, Sabtu (22/6/2024). (Foto: Istimewa)
Mandaya Royal Hospital Puri telah resmi meluncurkan Pusat Neuromuskular yang mampu menangani berbagai penyakit saraf dan otot dari yang umum, Sabtu (22/6/2024). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mandaya Royal Hospital Puri telah resmi meluncurkan Pusat Neuromuskular yang mampu menangani berbagai penyakit saraf dan otot dari yang umum hingga langka, Sabtu (22/6/2024).

President Director Mandaya Hospital Group, dr. Benedictus Widaja menyampaikan bahwa ini adalah pusat khusus penyakit saraf otot neuromuskular pertama di Indonesia.

Benedictus mengatakan, pusat saraf dan otot ini merupakan berita baik bagi pasien yang memiliki gangguan saraf seperti kesemutan, otot berkedut, kebas, baal tapi tidak sembuh-sembuh, padahal sudah bolak balik ke dokter dan rumah sakit.

"Kami memiliki teknologi dan tim dokter subspesialis yang cukup langka di Indonesia untuk menangani penyakit saraf otot umum hingga langka seperti Saraf Kejepit (HNP), Migrain, ALS, Guillain Barre Syndrome, Myasthenia Gravis, FSHD yang apabila didiamkan dapat menyebabkan kelumpuhan," ujarnya Sabtu (22/6/2024).

Neuromuskular berasal dari kata neuro yang berarti saraf dan muskular yang berarti otot, pusat layanan ini berfokuskan pada penyakit-penyakit yang menyerang otot akibat adanya gangguan pada saraf di tubuh.

Baca juga : Givaudan Luncurkan Platform Kreasi Wewangian Pertama Di Indonesia

Hingga saat ini, penyakit neuromuskular memang belum menjadi perhatian banyak orang, karena disepelekan bahkan dianggap sebagai penyakit langka.

Padahal, gejala gejala penyakit ini termasuk umum dialami dan apabila ditangani segera kelumpuhan dapat dihindari.

Selain kebas dan kesemutan, kondisi seperti gangguan bicara, tubuh lemas terus menerus, nyeri otot tanpa sebab yang jelas, hingga kelopak mata yang turun sebelah juga bisa menandakan adanya gangguan pada otot yang disebabkan karena gangguan saraf.

Tidak jarang, pengidap penyakit ini mendapatkan diagnosis yang kurang tepat karena gejalanya tidak spesifik dan mirip dengan berbagai penyakit lain.

Keberadaan tim dokter yang betul-betul menguasai tentang gangguan yang terjadi pada saraf dan otot sangat penting dalam perjalanan penanganan neuromuskular.

Baca juga : AHM Luncurkan Rebel 1100, Ini Fitur Dan Harganya

“Kami beruntung dapat bekerjasama dengan Dr Luh Ari dan tim yang memiliki spesialisasi penyakit otot akibat gangguan saraf yang menyebabkan nyeri otot, kelemahan hingga kelumpuhan anggota gerak seperti tangan, kaki," ujar Benedictus.

Mandaya Royal Hospital Puri sangat bangga dapat menyatukan dokter spesialis otot dengan teknologi canggih seperti alat Advanced EMG Single Fiber, Evoked Potential Test, MRI Neuro Sensitive hingga Laboratorium Genetik DNA yang sebelumnya pasien harus ke Singapura untuk mendapatkannya, sekarang sudah bisa di Indonesia,” pungkas Erwin

Suyanto selaku Public Relation Director Mandaya Royal Hospital Group mengatakan beberapa pasien mengeluhkan terkait neuromuskular, membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan diagnosis yang pasti terkait penyakitnya, biasanya sekitar 5 hingga 30 tahun.

Salah satu pasien yang ketika acara peluncuran ini menceritakan soal perjalanan dirinya sebagai pengidap Facioscapulohumeral Muscular Dystrophy (FSHD), menyebut bahwa butuh waktu 12 tahun hingga ia mengetahui diagnosis yang tepat.

Dengan adanya tim dokter dan fasilitas yang mumpuni, diharapkan para pengidap penyakit-penyakit neuromuskular bisa segera mendapatkan diagnosis yang tepat, sehingga mendapatkan terapi maupun obat-obatan yang tepat.

Baca juga : KCIC Imbau Masyarakat Tak Main Layangan Di Sekitar Jalur Kereta Cepat

Tim pusat neuromuscular Mandaya Royal Hospital Puri terdiri dari 20 tim dokter spesialis saraf konsultan neurofisiologi, bedah saraf konsultan juga spesialisasi lain.

Para dokter tersebut dapat membantu proses diagnosis hingga pemulihan, seperti dokter spesialis rehab medik, dokter spesialis radiologi, hingga spesialis patologi klinik dan patologi anatomi yang berperan penting dalam proses diagnosis.

Pada kesempatan ini, Mandaya Royal Hospital juga mengumumkan komitmennya untuk membantu lebih banyak pengidap penyakit otot dan saraf lebih cepat mendapatkan diagnosis.

Bekerjasama dengan Widaya Foundation, Mandaya menggelontorkan dana hingga Rp500.000.000 untuk membantu para pasien-pasien yang membutuhkan akses tes genetik langka di Indonesia.

“Dengan adanya bantuan ini, kami berharap bisa membuka akses bagi siapapun yang membutuhkan tes genetik, sehingga bisa mendapatkan penanganan segera," pungkas Erwin.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.