Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sering Kebobolan, Pemilik Telegram Nyaranin Pengguna Uninstall WhatsApp

Sabtu, 23 November 2019 13:03 WIB
Ilustrasi WhaApps (Foto: Istimewa)
Ilustrasi WhaApps (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pendiri Telegram Pavel Durov menyarankan para pengguna WhatsApp untuk meng-uninstall aplikasi pesan berbasis data internet tersebut. Durov menyebut seringnya WhatsApp diretas aplikasi jahat/ malware dapat membahayakan informasi penting para pengguna.

"Aplikasi WhatsApp telah beberapa kali disusupi malware dan memata-matai penggunanya. WhatsApp sudah gagal melindungi penggunanya," terang Durov dalam Telegram miliknya.

Baca juga : Supaya Tak Ada Monopoli, Perlu Regulasi Penggunaan E-Wallet

Selain menyarankan meng uninstall WhatsApp, Durov menawarkan layanan pesan terintegrasi buatannya, Telegram. Seperti diketahui sebelumnya, WhatsApp juga dihantui oleh teror malware Pegasus buatan perusahaan Israel yang diklaim sangat canggih.

Sebab, malware ini bisa mengintai semua kegiatan yang terjadi pada ponsel korban, termasuk membaca pesan, menyadap panggilan telepon, hingga video call. Berdasarkan laporan Forbes,

Baca juga : RS Siloam Kebon Jeruk Tangani Penderita Skoliosis

8Telegram dikabarkan punya 200 juta pengguna aktif bulanan. Sementara WhatsApp punya 1,6 miliar pengguna aktif bulanan. Lantaran pengguna yang masih sedikit ini, bagi peretas Telegram tak menjadi ladang yang menarik seperti WhatApp.

Pihak WhatsApp sebelumnya sudah mengimbau penggunanya untuk memperbarui aplikasi mereka. Imbauan ini dilontarkan setelah ditemukan aplikasi jahat yang kembali membobol layanan pesan instan itu.

Baca juga : Hari Sumpah Pemuda, Kemenpora Beri Penghargaan Pemuda Berprestasi

Sementara, Facebook juga membuat pernyataan kalau WhatsApp memang bisa diretas menggunakan file video MP4. Pada Mei lalu Durov sempat menyebut kalau WhatsApp tak akan pernah menjadi platform yang aman. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.