Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Cara Berpakaian Presiden Di Indonesia, Soekarno Paling Stylish

Sabtu, 4 Juli 2020 19:48 WIB
Perancang Busana Musa Widyatmodjo saat diskusi Seru-seruan secara virtual dengan Rakyat Merdeka, Sabtu (4/7)
Perancang Busana Musa Widyatmodjo saat diskusi Seru-seruan secara virtual dengan Rakyat Merdeka, Sabtu (4/7)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perancang busana senior Musa Widyatmodjo punya pandangan sendiri soal cara berpakaian Presiden dari era Soekarno hingga Jokowi. Dia pun buka-bukaan saat bincang Seru-seruan secara virtual dengan Rakyat Merdeka, Sabtu (4/7).

Menurut Musa, busana tak sekadar baju atau kulit kedua saja. Ada pesan yang hendak diungkap sang pemakai.

“Kebanyakan orang menganggap fashion sebagai kecantikan, baju, urusan konsumerisme dan identik dengan glamour. Tapi sebenarnya banyak kaitannya dengan manusia itu sendiri. Di balik pakaian ada banyak ilmu teori komunikasi, sosial dan psikologi,” ungkap Musa mengawali obrolan.

Begitu juga di bidang politik. Musa menjabarkan dari tujuh pemimpin negara di Indonesia, bisa dilihat ideologi, visi misi hingga cara berkomunikasi masing-masing pemimpin lewat busana yang kerap dipakai.

Baca juga : Manjakan Gamer Indonesia, Acer Boyong Tiga Laptop

Dia menyebut, Presiden Soekarno sangat stylish dalam penampilan. Mengusung busana yang menonjolkan sisi kemiliterannya, Soekarno memilih peci hitam yang kemudian jadi simbol dirinya di mata dunia.

“Saya merasa beliau dikasih bakat sama Tuhan untuk bisa memadupadankan busana. Beliau juga ingin wanita dengan kebayanya. Hal itu dilakukan kepada istrinya Ratna Sari Dewi. Kemudian hingga sekarang tren itu ada. Beliau juga mempopulerkan batik Sawunggalih, pisang Bali. Itu tentu sejarah yang membawa kita saat ini,” jelasnya.

Sementara, Soeharto, menurut Pendiri Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) ini, mempunyai tipikal keteraturan. Tren keluarga berbatik dianggap muncul di era ini, karena Soeharto senang mengenakan batik berseragam.

“Dan jangan lupa, Soeharto yang begitu mencintai batik Jawa, membawa kecintaan batik pada masyarakat saat itu, hingga tamu kepala negara lain ikut menghormati dengan berbatik saat acara kenegeraaan,” katanya.

Baca juga : Jokowi Perintahkan Bahlil Menggelar Karpet Merah

Kemudian, masuk era Habibie. Sayangnya, kepemimpinan Habibie sangat pendek jadi tidak terlalu berperan dalam kontribusi Fashion. 

Selanjutnya, ke gaya busana Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, juga tak lepas membawa pengaruh tren hingga saat ini. Kegemarannya menggunakan batik sogan Jogja lengan pendek, membuat masyarakat makin mencintai batik.

Hingga ke era Megawati, sebagai Kepala Negara perempuan pertama ini membawa kontribusi di busana khas perempuan batik dan baju kurung. 

Sementara, era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga menarik. SBY dianggap memperkenalkan teknik lain dari membatik, yakni ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin). Bahkan di sejumlah pameran, produsen sampai menamai produk khusus sebagai batik ATBM SBY. 

Baca juga : Hari Ini, Jokowi Tagih Janji Pembantunya

Sedangkan masa Jokowi, dianggap mendobrak tatanan berbusana yang baru. 

Dari awal maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta bersama Ahok, sudah menggunakan busananya sebagai cara komunikasi, kotak-kotak, warna-warni.

Menurut Musa, menjadi Presiden pun Jokowi cenderung berani, memilih baju putih dengan celana hitam panjang. Putih itu identik dengan kebersihan, kerapihan. Jokowi ingin semua kalangan menerima cara berpolitiknya dengan anggapan putih bisa diterima semua kalangan, atas, menengah hingga akar rumput.

“Nah komunikasi yang santai bukan bebas. Santai tapi penuh hati-hati. Orang yang pakai baju putih itu adalah berani, karena putih gampang kotor, ternoda. Menggambarkan beliau berani ambil risiko, beliau berhati-hati dalam banyak hal. Karena itu karakter efek psikologi warna, kan nggak mau kotor,” tandasnya. [MER]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.