Dark/Light Mode

Ini 3 Faktor Penyebab Sariawan Pada Penderita Covid-19

Kamis, 4 Februari 2021 08:58 WIB
Dosen Departemen Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Dr. Irna Sufiawati, drg., Sp.PM (Foto: Humas Unpad)
Dosen Departemen Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Dr. Irna Sufiawati, drg., Sp.PM (Foto: Humas Unpad)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sariawan baru-baru ini dilaporkan menjadi gejala baru Covid-19. Meski laporan tersebut masih perlu dikaji lebih dalam, munculnya sariawan di mulut berkaitan erat dengan kondisi tubuh seseorang.

“Prinsipnya, secara keseluruhan, sariawan terkait dengan kondisi mulut dan kesehatan tubuh secara keseluruhan,” ungkap Dosen Departemen Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran,  Dr. Irna Sufiawati, drg., Sp.PM, Rabu (3/2).

Menurut Irna, gejala sariawan pada Covid-19 memang tidak khas infeksi virus lain. Contohnya, infeksi cacar yang menyebabkan munculnya sariawan hanya di satu sisi mulut. Atau infeksi virus herpes, yang memunculkan sariawan kecil-kecil dalam jumlah banyak di dalam mulut.

Baca juga : Anies: Bermasker Lebih Nyaman Dibanding Kena Covid-19

Selain itu, sariawan pada pasien Covid-19 juga tidak spesifik. Atau dengan kata lain, tampilan sariawannya sama dengan pasien yang tidak terpapar Covid-19. Mirip dengan sariawan berjenis stomatitis aftosa rekuren. “Sekarang banyak stomatitis ditemukan pada pasien Covid-19. Baik pada pasien yang sering terkena stomatitis, atau yang tidak ditemukan riwayat pernah terkena stomatitis,” ujar Irna.

Fakta tersebut menguatkan asumsi bahwa sariawan pada pasien Covid-19, dipicu dari kondisi tubuh.

Ada tiga penyebab utama munculnya sariawan pada penderita Covid. Pertama, kondisi badai sitokin. Sitokin merupakan protein yang dihasilkan dari sistem kekebalan tubuh, sebagai respons apabila tubuh mengalami infeksi. Perilaku sitokin yang banyak keluar, diistilahkan dengan badai sitokin.

Baca juga : Di Kecamatan Tanah Abang Sudah Tak Ada Zona Merah Covid-19

Saat melawan infeksi virus Covid-19, badai sitokin ini yang menyebabkan terjadinya demam tinggi, sesak napas, diare, hingga memicu peradangan pada tubuh. Salah satunya, dalam bentuk munculnya sariawan.

Kedua, stres berlebih. Meningkatnya hormon kortisol akibat stres akan berdampak pada penurunan imunitas. Praktis, kerja sistem imun yang terganggu, dapat memicu sariawan dengan mudah. “Penderita Covid-19 yang mengalami stres luar biasa, bisa memicu hormon tadi menyebabkan sariawan,” imbuh Irna.

Ketiga, tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi pada pengidap Covid-19. Kurangnya asupan nutrisi sehari-hari akibat susah makan atau minum, juga akan menimbulkan sariawan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.