Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Gangguan Pendengaran
Keluar Cairan Dari Telinga, Begini Cara Mengatasinya..
Kamis, 4 Maret 2021 11:13 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Gangguan dan infeksi telinga perlu dipahami dengan baik sejak dini. Infeksi telinga dapat sembuh dan penanganan umumnya dimulai dengan mengatasi rasa nyeri.
Penanganan gangguan telinga bagi bayi dan dewasa juga berbeda. Khusus bagi bayi, dr Arsia Dilla Pramita mengatakan, untuk mencegah terjadinya luka dan infeksi maka saat membersihkan kotoran telinga bayi terutama usai mandi sebaiknya dilakukan hanya pada bagian luar telinga.
"Yaitu sebatas yang terlihat secara kasat mata," ujar dr Arsia Dilla Pramita dalam diskusi virtual yang digelar Siloam Hospitals Jambi di Instagram dikutip Kamis (4/3).
Dia mengatakan, pembersihan bagi bayi sangat terbatas. Hal ini dikarenakan gendang telinga pada bayi sangat dekat dengan telinga bagian luar dan berbeda dengan anatomi telinga pada orang dewasa.
Dengan anjuran ini, diharapkan kondisi gendang telinga bayi tetap terjaga dari luka infeksi.
Dokter yang berpraktek di Siloam Hospitals Jambi ini pada presentasinya mengatakan, infeksi telinga dapat sembuh dan penanganan umumnya dimulai dengan mengatasi rasa nyeri dan mengeradikasi kuman melalui pengobatan antibiotik jika disebabkan oleh bakteri.
Infeksi biasanya diawali dengan pengalaman memiliki penyakit saluran pernapasan atau alergi seperti batuk pilek yang bisa menyebar ke organ telinga bagian tengah.
Baca juga : Mau Diskon Listrik Lewat PLN Mobile, Begini Caranya...
"Patofisiologi yang menyebabkan infeksi telinga tengah pada anak berbeda dengan dewasa. Pada anak infeksi lebih mudah terjadi karena tuba lebih pendek, lebih lebar dan lebih horizontal," terang dia.
Gejala yang terjadi pada bayi umumnya sering menarik telinga, sulit tidur, lebih rewel dari biasanya, demam sampai diatas 38 derajat Celcius, bisa muncul cairan dari dalam telinga hingga kurang nafsu makan.
Sementara pada orang dewasa gejala umumnya adalah nyeri pada telinga, penurunan kemampuan pendengaran, pusing berputar, sakit kepala, dan telinga berdenging.
Dia menjelaskan, gangguan pada pendengaran di organ telinga, dapat disebabkan oleh infeksi yang terjadi pada telinga luar atau adanya bakteri yang bermukim di telinga bagian tengah.
Selain menimbulkan rasa demam dan nyeri, fungsi pendengaran pun mengalami penurunan kualitas. Infeksi atau timbulnya bakteri umumnya disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Pada telinga terdapat kotoran telinga atau serumen.
"Tindakan membersihkan telinga menggunakan cotton bud membuat kotoran telinga terdorong jauh ke dalam. Selain membuat serumen makin ke dalam, dikhawatirkan akan merusak gendang telinga bahkan sampai robek sehingga pasien akan merasakan berdengung bahkan sampai berair," jelas Arsia Dilla.
Selain infeksi, serumen atau kotoran telinga dapat mengganggu pendengaran, namun masyarakat sering berupaya membersihkan sendiri dengan cara mengorek telinga.
Baca juga : PDI Bandung Ingatkan Kepala Daerah Terpilih Jaga Amanah Rakyat
Padahal serumen dapat keluar dengan sendirinya pada saat kita sedang mengunyah makanan atau berbicara.
"Serumen ini berfungsi sebagai proteksi yang melindungi telinga dari serangga bahkan kotoran halus," ucap Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan yang berpraktek di Siloam Jambi ini.
Beberapa gangguan kesehatan telinga di setiap bagian telinga disebabkan infeksi ataupun virus dan bakteri. Dia menjelaskan beberapa diantaranya Otitis Eksterna, yakni peradangan pada telinga luar yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus dan jamur.
Adapun faktor yang mempermudah terjadinya radang telinga luar adalah perubahan pH di liang telinga, dimana Jika terjadi perubahan pH, proteksi terhadap infeksi menurun.
Ada juga infeksi Otitis Media Akut yaitu gangguan telinga bagian tengah yang disebabkan infeksi, virus atau bakteri. Ini sering terjadi pada anak-anak dengan gejala, sakit telinga, demam, keluarnya cairan dari telinga.
Infeksi lainnya Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK) yaitu infeksi kronis rongga telinga tengah yang ditandai dengan perforasi permanen gendang telinga. Lalu keluarnya cairan yang berbau tidak sedap baik hilang timbul atau terus menerus.
Kekambuhan dapat disebabkan oleh infeksi saluran nafas atas atau jika telinga kemasukan air. Pada kondisi ini juga dapat terjadi gangguan pendengaran.
Baca juga : Yang Mau Perpanjang SIM Di Jakarta, Catat Ini 5 Lokasinya
"Pada OMSK pasien umumnya mengeluhkan telinga berdengung, keluar cairan. Pada keadaan yang berat, dapat terjadi komplikasi seperti vertigo, hingga penyebaran ke intrakranial," kata dr Arsia Dilla saat akan menutup diskusi.
Jika gejala sudah mengkhawatirkan disarankan untuk pergi mengunjungi dokter. Cara pembersihan telinga yang dilakukan pihak rumah sakit adalah dengan tiga metode, pertama diambil menggunakan alat jika serumen padat.
Kedua, irigasi atau memasukan cairan steril kedalam telinga, dengan harapan serumen akan terbawa keluar. Ketiga, menggunakan alat khusus yang dapat menyedot kotoran telinga, microsuction.
"Memeriksakan dan membersihan telinga sebaiknya rutin dilakukan setiap enam bulan sekali dengan mengunjungi dokter spesialis THT," tegas dr Arsia Dilla.
Adapun diskusi bertajuk, Kenali Sejak Awal, Bahaya Gangguan Pendengaran Akibat Infeksi Telinga adalah untuk mengedukasi sekaligus memperingati hari Pendengaran Internasional yang dirayakan pada tanggal 3 Maret setiap tahunnya. [JAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya