Permukiman Dan Tempat Usaha Warga Kebanjiran

 Sebelumnya 
Namun, antisipasi dampak dari pasang maksimum air laut sudah dilakukan, serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG.

“Mudah-mudahan ini bisa teratasi sehingga aktivitas warga bisa tetap berjalan,” imbuhnya.

Lurah Pluit, Helwin Ginting menuturkan, banjir rob menerjang kawasan Pelabuhan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat (3/12). Sebanyak 350 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir rob.

Baca juga : Lembaga Kursus Dan Pelatihan Harus Semakin Berperan Dalam Percepatan Pembangunan Daerah

Banjir rob ini melanda delapan RT di wilayah RW 22 dengan ketinggian air 15 centimeter-55 centimeter. “Tidak ada yang mengungsi karena dianggap genangan biasa,” ujar Helwin.

Pihaknya mengerahkan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) memunguti sampah di permukaan banjir rob. Serta membersihkan tali air dan saluran dari lumpur yang mengendap agar air dapat mengalir secara lancar.

Meski belum ada warga yang mengungsi, pihak Kelurahan Pluit telah menyediakan sejumlah tempat pengungsian. Salah satunya di Sekretariat RW 22.

Baca juga : Nelayan Ngadu Ke Fraksi NasDem, Pajak Penghasilan Ikan Beratkan Rakyat Kecil

Pelaksana Tugas (Plt) Lurah Pulau Pari, Muhammad Ardian mengatakan, ketinggian banjir rob di wilayahnya sempat mencapai 50 centimeter hingga 1,3 meter. Namun, sejak Sabtu (4/12), ketinggian air laut sudah mulai surut.

Pihaknya menyiapkan posko bencana, tempat pengungsian dan dapur umum di Kantor Kelurahan Pulau Pari.

“Petugas PPSU maupun Suku Dinas Sumber Daya Air Kepulauan Seribu turut membantu membersihkan rumah warga yang terdampak banjir rob,” kata Ardian.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.