Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tinggi Gelombang di Pantai Selatan Capai 6 Meter, Wisatawan dan Nelayan Diimbau Hati-hati

Minggu, 9 Juni 2019 13:20 WIB
Ombak besar/ilustrasi (Foto: Istimewa)
Ombak besar/ilustrasi (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tinggi gelombang di laut selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta berpotensi mencapai 6 meter. Masyarakat pun diimbau untuk hati-hati.

Kepala Kelompok Teknisi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meterologi Cilacap Teguh Wardoyo menjelaskan, berdasarkan citra satelit cuaca, saat sekarang terpantau adanya pola sirkulasi di Pulau Kalimantan. Pola angin di wilayah utara ekuator umumnya dari timur-tenggara dengan kecepatan 4-15 knot. "Sedangkan di wilayah selatan ekuator umumnya dari timur-tenggara dengan kecepatan 4-25 knot," katanya seperti dikutip antaranews.com, Minggu (9/7).

Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Pulau Enggano hingga selatan Pulau Jawa, Pulau Sawu hingga Pulau Rote, Laut Timor, Perairan Sulawesi Tenggara, dan Laut Banda. Selain itu, perairan Kepulauan Sermata hingga Kepulauan Tanimbar, perairan selatan Kepulauan Kei hingga Kepulauan Aru, Laut Arafuru, dan perairan Yos Sudarso hingga Merauke. Kecepatan angin yang tinggi itu mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.

Baca juga : Tak Lapor Kekayaan Ke KPK, Kalian Tak Akan Dilantik Lho

"Oleh karena itu, kami mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku sejak tanggal 9 Juni, pukul 07.00 WIB, hingga tanggal 12 Juni, pukul 07.00 WIB. Dalam hal ini, tinggi gelombang di wilayah perairan selatan (pantai selatan, red) Cilacap, hingga Yogyakarta maupun Samudra Hindia selatan Cilacap hingga Yogyakarta berpotensi mencapai kisaran 4-6 meter," katanya.

Terkait dengan gelombang tinggi tersebut, Teguh mengimbau wisatawan yang berkunjung ke pantai untuk berhati-hati dan tidak berenang atau mandi. Terutama di wilayah pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas. Agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Selain itu, kata dia, semua pihak yang melakukan aktivitas di laut diimbau untuk memerhatikan risiko angin kencang dan gelombang tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Yakni nelayan tradisional yang menggunakan perahu berukuran kecil agar mewaspadai angin dengan kecepatan di atas 15 knot dan tinggi gelombang lebih dari 1,25 meter.

Baca juga : Menpora Ajak Karyawan Perbanyak Amal Saleh

"Jika memungkinkan, nelayan diimbau untuk tidak melaut terlebih dahulu. Karena tinggi gelombang lebih dari 1,25 meter sangat berbahaya bagi kapal berukuran kecil," katanya.

Ia juga mengimbau operator tongkang agar mewaspadai angin dengan kecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter. Kapal feri diminta waspada kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau pesiar waspada kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir, sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi serta wilayah pelayaran padat, agar tetap selalu waspada. Kami akan terus memantau perkembangan gelombang tinggi tersebut dan akan segera menginformasikannya kepada masyarakat jika ada perkembangan lebih lanjut," pungkas Teguh. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.