Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Petani Nanas Kediri Dibekali Cara Atasi Hama Uret

Minggu, 9 Juni 2019 19:44 WIB
Perkembangan uret yang menjadi hama bagi tanaman nanas (Grafis: Humas Kementan)
Perkembangan uret yang menjadi hama bagi tanaman nanas (Grafis: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Nanas menjadi salah satu andalan hortikultura Indonesia. Dalam upaya peningkatan hasil nanas, baik kuantitas maupun kualitas, perlu diperhatikan faktor-faktor penentu budi dayanya. Seperti benih, pengolahan tanah, pemupukan, dan perawatan, terutama pengelolaan terhadap hama dan penyakit tanaman.

Uret atau lepidiota stigma merupakan salah satu hama yang sering menimbulkan kerugian bagi petani nanas. Termasuk di Kediri. Hama ini menyebabkan tanaman nanas yang sehat tiba-tiba layu dan mati karena akar utamanya dirusak.

"Kerusakan terberat dapat disebabkan oleh larva instar ketiga. Hama uret ini juga mempunyai kisaran inang yang sangat luas yaitu salak, pisang, labu, semangka, cabe, kacang, jagung, karet, kelapa, kopi, tebu, dan tanaman lainnya," ujar fungsional POPT Hortikultura Arif Akbar.

Baca juga : Kementan: Petani dan Konsumen Diuntungkan pada Ramadan 2019

Arif menjabarkan proses ulat tersebut dalam merusak pohon nanas. Serangga dewasa dalam bentuk kumbang meletakkan telurnya di tanah yang ditutupi serasah-serasah atau diletakkan di dalam tanah. Stadium pertumbuhan uret terdiri dari tiga, yaitu stadia telur, larva, dan dewasa (imago). 

Stadia yang berperan menjadi hama yaitu stadia larva (instar 3 paling merusak). Stadia larva umumnya berada di tanah atau sekitar tanah. Sedangkan stadia dewasa (imago) kumbang, dapat terbang jauh dan tertarik dengan cahaya. Uret menyerang tanaman dengan cara memotong dan memakan perakaran. Akibatnya, tanaman menjadi merana dan mudah dicabut. Dalam serangan berat bisa menyebabkan tanaman mati.

"Dalam pengelolaan hama tersebut, maka harus dilakukan secara terpadu mengikuti konsep pengendalian hama terpadu (PHT). Pengendalian ini dilakukan dengan cara menggabungkan beberapa cara pengendalian. Di antaranya pengendalian mekanis, kultur teknis, biologis atau dengan kimia," jelas Arif.

Baca juga : Sofyan Basir Tamat

Pihaknya pun membekali petani nanas untuk mengendalikan uret. Caranya ada tiga. Pertama, pengendalian mekanis. Yaitu dengan menggumpulkan dan memusnahkan telur dan larva uret. Pemusnahan dilakukan dengan mengumpulkan/membuntit uret menggunakan kantong plastik atau diberikan kepada hewan peliharaan seperti burung dan ikan.

Kedua, pengendalian biologis. Yaitu dengan menggunakan jamur entomopatogen metarhizium sp. Jamur ini dapat diaplikasikan langsung di lahan dan akan menginfeksi uret. 

Ketiga, penggunaan perangkap lampu. Hal ini dilakukan untuk memerangkap  serangga dewasa (kumbang). Cara ini dapat dikombinasikan dengan memasang baskom berisi air atau jaring di bawah lampu sehingga kumbang terperangkap. Cara pengendalian paling ideal adalah mengkombinasikan cara-cara pengendalian tersebut. Dengan begitu, kualitas nanas yang dihasilkan petani akan tetap baik.

Baca juga : Kemenperin Dan Chandra Asri Bikin Politeknik Petrokimia

"Guna mendatangkan keuntungan optimal serta menghindarkan kerugian akibat serangan hama dan penyakit, petani perlu mengetahui cara-cara pengendalian hama, terutama rret. Untuk mendapatkan produk yang aman konsumsi maka pengendalian OPT dilakukan dengan cara yang ramah lingkungan," ujar Direktur Perlindungan Hortikultura Sriwijayanti Yusuf.

Yanti menambahkan, walaupun nanas bukan komoditas utama nasional, tetapi pemerintah tetap memberi perhatian. Buah ini berpotensi ekspor serta mampu menggerakkan perekonomian petani, khususnya di kabupaten-kabupaten sentra pengembangan nanas. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.