Dark/Light Mode

Revitalisasi Pabrik Gula Harus Didukung Riset dan Inovasi Teknologi

Jumat, 14 Juni 2019 15:25 WIB
Pabrik Gula. Ilustrasi/Ist
Pabrik Gula. Ilustrasi/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah perlu membangun dan mengembangkan ekosistem riset yang mendukung terciptanya inovasi teknologi dalam melakukan revitalisasi pabrik Gula di Indonesia.

"Inovasi ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pabrik gula dalam menghasilkan gula yang berkualitas," tutur Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Galuh Octania dalam rilis kepada RM.Co  Jumat, (14/6/2019).

Menurut Galuh, pemerintah dapat melibatkan universitas dalam mengembangkan ekosistem riset dan menghubungkannya dengan perkebunan tebu dan juga produsen gula rafinasi. 

Baca juga : Turki, Prancis dan Islandia Masuk Zona Neraka

Tujuan kerjasama ini adalah agar mereka dapat membantu memperbaiki kualitas sehingga nantinya gula lokal dapat bersaing secara harga dan kualitas dengan gula impor dan aturan kuota impor gula dapat dihapuskan.

Menurut kajian lembaga non-partisan dan non-profit ini, impor gula dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang tidak bisa dicukupi oleh petani tebu dan industri gula dalam negeri. Selain itu, impor gula juga dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan kualitas gula. 

"Saat ini, kualitas gula di Indonesia belum dapat memenuhi seluruh kebutuhan industri pengguna gula, seperti industri makanan dan minuman,” jelas Galuh.

Baca juga : Italia Waspada Dikuntit Armenia dan Finlandia

Salah satu bentuk insentif yang diberikan pemerintah kepada industri gula nasional adalah melalui Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) nomor 10 tahun 2017, memberikan Fasilitas Akses Bahan Baku Industri Gula dalam bentuk pelonggaran impor gula kristal mentah selama kurun waktu tertentu.

Namun berbagai bentuk insentif ini juga tetap harus diikuti adanya ekosistem yang mendukung berkembangnya inovasi teknologi.

“Permenperin nomor 10 tahun 2017 yang memperbolehkan penggunaan gula mentah impor untuk diolah dan secara bertahap digantikan dengan gula lokal ini diharapkan tidak hanya dapat mendorong tumbuhnya produsen gula untuk meningkatkan kualitas gulanya dapat memenuhi kebutuhan industri di dalam negeri,” tambahnya.

Baca juga : Pancasila Harus Jadi Sumber Inspirasi Politik

Pemerintah juga sebaiknya membantu para petani dan pabrik-pabrik penggilingan gula nasional dalam memperbaiki praktik-praktik budidaya tebu yang mereka lakukan. 

Menurut Galuh, bantuan yang dimaksud harus disertai dengan target yang jelas dan spesifik terhadap peningkatan produktivitas dan perbaikan tingkat rendemen sesuai dengan tujuan pemerintah baik dari sisi on farm maupun off farm.

"Tanpa adanya target yang jelas dan spesifik, bantuan tersebut tidak akan memberikan manfaat yang berarti dan akibatnya, harga gula akan terus meningkat dan merugikan konsumen," katanya. [FAZ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.