Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

777 Warga Ibu Kota Kena Demam Berdarah

Waspada, Nyamuk Aedes Makin Galak

Sabtu, 26 Februari 2022 09:00 WIB
Petugas melakukan pengasapan (fogging) di permukiman warga di kawasan Puri Mutiara Raya, Cilandak Barat, Jakarta, Selasa (22/2/2022). Pengasapan yang dilakukan Kelurahan Cilandak Barat tersebut untuk memberantas nyamuk Aedes Aegypti guna mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). (ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc).
Petugas melakukan pengasapan (fogging) di permukiman warga di kawasan Puri Mutiara Raya, Cilandak Barat, Jakarta, Selasa (22/2/2022). Pengasapan yang dilakukan Kelurahan Cilandak Barat tersebut untuk memberantas nyamuk Aedes Aegypti guna mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). (ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Ibu Kota semakin mengkhawatirkan. Dalam waktu enam minggu, terjadi 777 kasus. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus memberikan perhatian khusus untuk mengatasi masalah tersebut.

Anggota Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Idris Ahmad meminta, agar Pemprov DKI memperkuat tenaga kesehatan di setiap Puskesmas. Para kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) harus lebih aktif mengedukasi masyarakat. “Pemprov harus memastikan insentif kader jumantik turun tepat waktu supaya mereka bekerja dengan baik menyehatkan masyarakat,” kata Idris, di Jakarta, kemarin.

Baca juga : Penularan Omicron Mulai Bergeser Ke Luar Jakarta

Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di DPRD DKI Jakarta ini menyebutkan, Jakarta Barat (Jakbar) menjadi wilayah terdampak cukup parah. Pemprov DKI harus mengaktifkan lagi kerja bakti di tingkat Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW). “Curah hujan makin tinggi belakangan ini. Kami takut kita tidak siap.

Tenaga kesehatan kita kewalahan, bahkan jatuh sakit,” warning Idris. Dia berharap, Gubernur Anies Baswedan memberikan perhatian khusus terhadap isu tersebut. “Ini perlu tinjauan langsung dari Gubernur Anies. Kami ingin beliau husnul khotimah di akhir masa jabatan,” tuturnya.

Baca juga : Sore Ini, RD Waspadai Nafsu Persela Cari Poin Penuh

Di Jakarta Selatan (Jaksel), kasus DBD sudah mencapai 237. Jumlah itu berdasarkan data Januari 2022 hingga 21 Februari 2022. Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Selatan, M Helmi mengatakan, kasus tertinggi DBD terjadi selama periode Januari 2022.

Yaitu, mencapai 184. “Memasuki bulan Februari menurun lagi menjadi sebanyak 53 kasus,” kata Helmi, dalam keterangannya, kemarin. Ia mengatakan, pihaknya melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyakit DBD seperti berkolaborasi dengan seluruh stakeholder.

Baca juga : Formula 1, Massa: Kelemahan Ferrari Pada Mesin

Yakni, kader Jumantik hingga dasawisma se-Jakarta Selatan. “Kami juga mengajak warga menjadi Jumantik mandiri untuk melakukan pemantauan jentik nyamuk di dalam dan luar rumah masing masing,” tuturnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.