Dark/Light Mode

777 Warga Ibu Kota Kena Demam Berdarah

Waspada, Nyamuk Aedes Makin Galak

Sabtu, 26 Februari 2022 09:00 WIB
Petugas melakukan pengasapan (fogging) di permukiman warga di kawasan Puri Mutiara Raya, Cilandak Barat, Jakarta, Selasa (22/2/2022). Pengasapan yang dilakukan Kelurahan Cilandak Barat tersebut untuk memberantas nyamuk Aedes Aegypti guna mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). (ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc).
Petugas melakukan pengasapan (fogging) di permukiman warga di kawasan Puri Mutiara Raya, Cilandak Barat, Jakarta, Selasa (22/2/2022). Pengasapan yang dilakukan Kelurahan Cilandak Barat tersebut untuk memberantas nyamuk Aedes Aegypti guna mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). (ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc).

 Sebelumnya 
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Arum Ambarsari mengungkapkan, jumlah kasus DBD di Jakarta Barat mencapai 366 kasus. Data itu akumulasi kasus Desember 2021, Januari, dan Februari 2022.

Ia menjelaskan, sejak Desember 2021 hingga Januari 2022 terjadi peningkatan. Yakni, dari 122 menjadi 198 kasus. Lalu pada Februari hingga 23 Februari 2022, menurun menjadi 46 kasus. “Capaian kasus di Januari itu menjadi yang tertinggi jika dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya di bulan yang sama,” kata Arum.

Ia menyebutkan, pada Januari 2020 hanya terjadi 69 kasus, dan Januari 2021 hanya 10 kasus. Dia mengajak semua pihak agar menekan penyebaran nyamuk penyebab penyakit DBD.

Baca juga : Penularan Omicron Mulai Bergeser Ke Luar Jakarta

Sementara, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Erizon Safari mengungkapkan, terdapat 49 kasus DBD di Jakarta Pusat. “Total Kasus DBD Jakpus per 21 Februari 2022 sebanyak 49 kasus dengan incident rate (IR) 4,3 persen,” kata Erizon Safari, Rabu (23/2).

Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi mengatakan, jajarannya telah melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di sejumlah titik. “Setiap hari Jumat ada kegiatan PSN, kami mengecek titik-titik rawan di RW-RW,” ujar Irwandi. Pemerintah Kota Jakarta Pusat mengerahkan kader Jumantik untuk mengecek lokasi rawan DBD.

Irwandi juga mengimbau, warga membersihkan lingkungannya untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti yang menyebabkan penyakit DBD. “Warga kami sudah ingatkan agar tidak ada lagi bak penampungan air. Kemudian wilayah dengan pohon-pohon yang mengandung air kami cek semua,” ungkap Irwandi.

Baca juga : Sore Ini, RD Waspadai Nafsu Persela Cari Poin Penuh

Di Wilayah Jakarta Utara terdapat 121 kasus DBD selama Januari hingga Februari 2022. Perinciannya, 105 kasus terjadi pada Januari, dan 16 kasus pada Februari. Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, Arief Wahyudi meminta, seluruh masyarakat untuk tetap waspada.

Pasalnya, nyamuk yang menyebabkan DBD sangat berpotensi berkembang biak saat musim hujan. “Saat ini musim hujan dan udara lembab sehingga sangat potensial untuk perkembangbiakan nyamuk,” kata dia. Arief meminta, masyarakat untuk melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk melalui gerakan satu rumah satu jumantik. “Demikian pula di tempat-tempat umum, di semua tatanan (pencegahan harus dilakukan),” kata dia.

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menggunakan 140 rumah sakit rujukan untuk merawat pasien DBD disertai Covid-19. “Pasien mengalami infeksi bersamaan DBD dan Covid-19, bisa tetap dirawat di rumah sakit layanan Covid-19,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta, Dwi Oktavia di Jakarta, Rabu (23/2).

Baca juga : Formula 1, Massa: Kelemahan Ferrari Pada Mesin

Dinkes DKI memastikan, pihaknya siap merawat pasien DBD tanpa disertai Covid-19. Namun, Dwi tidak memberikan detail jumlah kapasitas tempat tidur untuk merawat pasien DBD tanpa terpapar Covid-19.  [DRS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.