Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Aktivis Lingkungan: Green Race Formula E Jangan Sekadar Tagline!

Sabtu, 5 Maret 2022 14:39 WIB
Calon lintasan Formula E di Ancol, Jakarta Utara. (Foto: Istimewa)
Calon lintasan Formula E di Ancol, Jakarta Utara. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Misi green racing yang diunggulkan dalam kompetisi Formula E oleh Gubernur DKI Anies Baswedan hanya sekedar tagline semata.

Pasalnya, pernah ada penebangan pohon di Monumen Nasional (Monas) yang gagal dijadikan sirkuit hingga pindah ke Ancol. Kini penggunaan bambu dan kayu menjadi bagian material pembangunan lintasan sirkuit Formula E Ancol.

Manajer Advokasi Koalisi KAWALI Indonesia Lestari Fatmata Juliansyah, angkat bicara soal polemik tersebut dengan menyindir konsep klaim Green Race pada ajang balap mobil listrik.

"Kalau hanya mengklaim misi green race, semua bisa mengklaim. Tapi apa dampak nyatanya kepada lingkungan sehingga bisa mengusung tema green," tegas Fatmata dalam keterangannya, Sabtu (5/3).

Baca juga : Aktivis Tagih Firli Usut Dugaan Korupsi Formula E

Misalnya, kata dia, dari race ini mengusung konsep hijau karena berpartisipasi melakukan program-program pemulihan lingkungan dan bekerjasama dengan negara-negara lain yang berpartisipasi dalam race ini untuk program-program pemulihan lingkungan tersebut.

"Jadi harus ada dampak nyatanya, jangan sekedar tagline saja yang green," tambahnya.

Selain itu, lanjut dia, penyelenggaran formula E pada situasi Pandemi Covid-19 seperti saat ini dinilai tidak mendesak. Seharusnya yang menjadi prioritas Pemprov DKI saat ini adalah mengatasi situasi buruknya lingkungan di DKI sepert banjir, dan pengolahan sampah yang tidak kunjung selesai permasalahannya.

"Bukan malah hanya mengusung konsep green race yang masih belum jelas apa dampak positifnya ke lingkungan," sebutnya.

Baca juga : DPD: Jangan Setengah Hati Membantu UMKM

Jadi, kata dia, seharusnya Pemprov DKI bisa menilai mana skala prioritasnya saat ini, terlebih kalau berbicara Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan tata ruang saja, Jakarta masih amburadul, belum mencapai 30 persen RTH yang ada di Jakarta. Artinya, amanah UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang tata ruang ini belum terpenuhi. RTH di Jakarta ini 10 persen saja belum sampai.

"Jadi inilah yang seharusnya diprioritaskan dan perlu dibenahi untuk kepentingan warga DKI. Kami berharap, Pemerintah kedepannya lebih bijak dalam menentukan skala prioritas untuk agenda kerjanya demi kepentingan warganya," jelasnya.

Soal penebangan pohon di Monas, kata Fatmata, hal itu menyangkut akuntabilitas pemerintah dalam menjalankan sistem good governance. Harus jelas untuk apa fungsinya dan bagaimana pertanggungjawabannya.

"Tebang pohon itu tidak bisa dilakukan sembarangan, seharusnya ada pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan sebelumnya baik dari kajian lingkungan atau dari aspek hukumnya," tuturnya lagi.

Baca juga : Aktivis: Lagi Pandemi, Formula E Terkesan Dipaksakan

Hal terpenting, lanjut dia, harus ada kajian lingkungan lebih dulu seperti dampak-dampak yang akan ditimbulkan. Di sisi lain, Formula E sendiri yang akan dilangsungkan di Indonesia sebetulnya adalah hal yang positif yang harus didukung. Dengan catatan, penyelenggaraannya harus jelas dan mengedepankan sistem good governance yang baik.

Aktivis Lingkungan itu mempertanyakan kajian lingkungannya saat dilakukan aksi penebangan pohon di Monas.

"Kalau sudah seperti ini artinya harus ada pemulihan lingkungan. Seharusnya sebelum dilakukan penebangan ada kajiannya dulu mengenai dampaknya, konsultasi kepada pihak terkait," pungkasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.