Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Harga Properti Mahal, Program DP 0 Persen Gagal

51,52 Persen Warga DKI Ngontrak Rumah

Senin, 14 Maret 2022 07:00 WIB
Suasana rumah susun sederhana milik (Rusunami) Klapa Village yang merupakan hunian dengan program DP (uang muka) Rp0 di Pondok Kelapa, Jakarta. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A).
Suasana rumah susun sederhana milik (Rusunami) Klapa Village yang merupakan hunian dengan program DP (uang muka) Rp0 di Pondok Kelapa, Jakarta. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A).

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 menyebut, hanya 48,48 persen warga DKI Jakarta yang memiliki tempat tinggal dengan status milik sendiri. Sisanya, 51,52 persen masih mengontrak.

Program Rumah Down Payment (DP) 0 Rupiah bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang dijanjikan Gubernur Anies Baswedan gagal menjawab persoalan itu. Sebab, dari target pembangunan sebanyak 232.214 unit, baru terealisasi 780 unit.

Syamsudin, warga Petukangan, Jakarta Selatan, mengaku, girang saat Gubernur Anies menjanjikan program Rumah DP 0 Rupiah. Program itu seakan menjadi jawaban atas mimpinya memiliki rumah sendiri.

Baca juga : Gatot Dapat Tenaga Baru

Namun, ternyata program itu bukan buat dirinya. Janji membangun rumah tapak, eh ternyata yang dibangun rumah susun. Tak cuma itu, warga yang bisa membeli harus berpenghasilan minimal Rp 14 juta per bulan.

“Saya minder dengan syarat gaji minimalnya,” keluh Syamsudin kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Syamsudin merupakan juru parkir di sebuah minimarket di wilayah Petukangan, Jakarta Selatan. Pendapatannya tidak tentu. Yang pasti, hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca juga : 73 Persen Percaya Media, 83 Persen Cemaskan Hoaks

Pria kelahiran Jakarta ini mengaku, sudah mengontrak sejak tahun 1990-an. Selama ini dia dan keluarga berpindah-pindah kontrakan. Dia berharap suatu saat nanti bisa punya rumah sendiri.

“Namanya rezeki nggak ada yang tahu ya. Sekarang ini saya dan adik mulai menabung biar bisa punya rumah,” ujarnya.

Dia berharap, Pemerintah Pusat maupun Daerah, membuat program perumahan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Sebab, dengan harga properti di Jakarta yang selangit, warga miskin susah bisa punya rumah sendiri.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.