Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Meningkatnya mobilitas warga Jakarta berdampak buruk terhadap kualitas udara di Ibu Kota. Warga diimbau menggunakan masker saat beraktivitas di tempat terbuka.
Empat hari berturut-turut, polusi DKI Jakarta terburuk di dunia berdasarkan data kualitas udara dunia asal Swiss, IQAir. Warna grafik kualitas udara di Jakarta merah atau tidak sehat.
IQAir mencatat kualitas udara di Jakarta mencapai indeks 160. Kemarin pagi, mencapai indeks 170 dengan konsentrasi PM2.5 di udara Jakarta dan 18.6 kali di atas nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Baca juga : Nikita Mirzani, Rumah Dikepung Polisi Tolak Dijemput Paksa
Dengan kondisi udara seperti ini, IQAir menyarankan masyarakat memakai masker, menghidupkan pemurni udara, menutup jendela dan menghindari aktivitas di luar rumah.
Menurut AQAir, pada 2021 polusi udara di DKI diperkirakan telah menyebabkan 5.100 kematian. Dan, menimbulkan kerugian hingga sebesar 1,3 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 19,1 triliun.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI menyampaikan penyebab kualitas udara di Jakarta buruk. Menurut DLH DKI, suhu udara sedang rendah dengan tingkat kelembaban tinggi. Hal ini menyebabkan akumulasi polutan di lapisan troposfer sehingga memicu polusi udara di Ibu Kota.
Baca juga : Nias Utara Gencar Dongkrak Potensi SDM Dengan Literasi
Kondisi tersebut menyebabkan kualitas udara di Jakarta membentuk kabut dari pagi hingga siang hari. Terlebih, cuaca di Jakarta kerap mendung.
“Berdasarkan data dari Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) yang dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta pada tanggal 15 Juni 2022 sejak dini hari terjadi kelembapan tinggi, sedangkan suhunya rendah. Akibatnya, polutan pencemar udara terakumulasi di lapisan troposfer,” kata Humas DLH DKI Yogi Ikhwan.
Polusi udara bersamaan cuaca mendung, papar Yogi, membuat kondisi udara di Jakarta seperti berkabut.
Baca juga : Khofifah Ajak Warga Jatim Beli Dan Pakai Produk Lokal
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menduga, memburuknya kualitas udara Jakarta karena meningkatnya volume kendaraan.
“Jakarta ini cukup padat. Kendaraan kembali normal, ada peningkatan polusi,” kata Riza di Balai Kota Jakarta, Kamis (16/6).
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya