Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mobilitas Warga Naik Polusi DKI Memburuk

Minggu, 19 Juni 2022 07:30 WIB
Kapal eretan menyeberangi aliran Kanal Banjir Barat dengan latar belakang deretan gedung bertingkat tersamar kabut polusi udara di Jakarta, Jumat (17/6/2022). Berdasarkan data IQAir pada Jumat (17/6) pukul 11:30 WIB indeks kualitas udara Jakarta berada pada angka 158 AQI US sementara konsentrasi konsentrasi PM2.5 di udara Jakarta saat ini 14 kali di atas nilai panduan kualitas udara tahunan WHO yang menunjukkan bahwa kualitas udara di Ibu Kota termasuk kategori tidak sehat. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc).
Kapal eretan menyeberangi aliran Kanal Banjir Barat dengan latar belakang deretan gedung bertingkat tersamar kabut polusi udara di Jakarta, Jumat (17/6/2022). Berdasarkan data IQAir pada Jumat (17/6) pukul 11:30 WIB indeks kualitas udara Jakarta berada pada angka 158 AQI US sementara konsentrasi konsentrasi PM2.5 di udara Jakarta saat ini 14 kali di atas nilai panduan kualitas udara tahunan WHO yang menunjukkan bahwa kualitas udara di Ibu Kota termasuk kategori tidak sehat. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc).

RM.id  Rakyat Merdeka - Meningkatnya mobilitas warga Jakarta berdampak buruk terhadap kualitas udara di Ibu Kota. Warga diimbau menggunakan masker saat beraktivitas di tempat terbuka.

Empat hari berturut-turut, polusi DKI Jakarta terburuk di dunia berdasarkan data kualitas udara dunia asal Swiss, IQAir. Warna grafik kualitas udara di Jakarta merah atau tidak sehat.

IQAir mencatat kualitas udara di Jakarta mencapai indeks 160. Kemarin pagi, mencapai indeks 170 dengan konsentrasi PM2.5 di udara Jakarta dan 18.6 kali di atas nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Baca juga : Nikita Mirzani, Rumah Dikepung Polisi Tolak Dijemput Paksa

Dengan kondisi udara seperti ini, IQAir menyarankan masyarakat memakai masker, menghidupkan pemurni udara, menutup jendela dan menghindari aktivitas di luar rumah.

Menurut AQAir, pada 2021 polusi udara di DKI diperkirakan telah menyebabkan 5.100 kematian. Dan, menimbulkan kerugian hingga sebesar 1,3 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 19,1 triliun.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI menyampaikan penyebab kualitas udara di Jakarta buruk. Menurut DLH DKI, suhu udara sedang rendah dengan tingkat kelembaban tinggi. Hal ini menyebabkan akumulasi polutan di lapisan troposfer sehingga memicu polusi udara di Ibu Kota.

Baca juga : Nias Utara Gencar Dongkrak Potensi SDM Dengan Literasi

Kondisi tersebut menyebabkan kualitas udara di Jakarta membentuk kabut dari pagi hingga siang hari. Terlebih, cuaca di Jakarta kerap mendung.

“Berdasarkan data dari Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) yang dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta pada tanggal 15 Juni 2022 sejak dini hari terjadi kelembapan tinggi, sedangkan suhunya rendah. Akibatnya, polutan pencemar udara terakumulasi di lapisan troposfer,” kata Humas DLH DKI Yogi Ikhwan.

Polusi udara bersamaan cuaca mendung, papar Yogi, membuat kondisi udara di Jakarta seperti berkabut.

Baca juga : Khofifah Ajak Warga Jatim Beli Dan Pakai Produk Lokal

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menduga, memburuknya kualitas udara Jakarta karena meningkatnya volume kendaraan.

“Jakarta ini cukup padat. Kendaraan kembali normal, ada peningkatan polusi,” kata Riza di Balai Kota Jakarta, Kamis (16/6).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.