Dark/Light Mode

Sulit Jaga Jarak

Solusinya, Pakai Masker

Selasa, 26 April 2022 07:40 WIB
Penumpang menunggu keberangkatan saat mudik Lebaran menggunakan kereta api di stasiun Gambir, Jakarta, Minggu (24/4/2022). (Foto: Dwi Pambudo/RM.id)
Penumpang menunggu keberangkatan saat mudik Lebaran menggunakan kereta api di stasiun Gambir, Jakarta, Minggu (24/4/2022). (Foto: Dwi Pambudo/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tantangan utama mudik Lebaran di tengah pandemi adalah menegakkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai, prokes akan sulit diterapkan secara sempurna oleh para pemudik.

Dalam kondisi mudik, rasanya hampir tidak mungkin pemudik bisa berjaga jarak. Terutama pengguna layanan transportasi darat.

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengutip survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan Kemenhub yang memprediksi, akan ada 85,5 juta orang yang melakukan perjalanan di suasana Idul Fitri.

Baca juga : Di Tangsel Dan Karawang Susah Dapatkan Booster Nih...

“Ini menantang bagi warga pemudik, bagaimana menjadi pemudik yang bertanggung jawab di era pandemi,” ujar Tulus dalam webinar Mudik Lebaran 2022 yang digelar Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia, kemarin.

Pemerintah telah membuat sederet aturan perjalanan untuk mencegah lonjakan kasus. Operator pengusaha transportasi diharapkan menerapkan protokol kesehatan. Seperti, menyediakan layanan mencuci tangan dan mensosialisasikan wajib masker. “Mudik yang bertanggung jawab saat ini adalah menjaga protokol kesehatan,” tegasnya.

Pelonggaran aktivitas publik yang diberikan pemerintah harus disikapi dengan bijak. Apalagi, sudah ada panduan dari Satuan Tugas (Satgas) untuk menerapkan mudik aman dan sehat. Meski begitu, Tulus pesimis, semua pemudik bisa menjaga prokes.

Baca juga : Jangan Lupa Pakai Masker Medis

Sangat sulit menertibkan 85,5 juta orang untuk patuh prokes. Oleh karena itu menjaga jarak hampir tidak mungkin sepenuhnya dijalankan semua pemudik.

“Ketika mobilitas ini berjalan, maka kemudian menimbulkan kerumunan lalu. Kita bicara prokes di tengah kerumunan agak absurd,” beber Tulus.

Apalagi, bagi pemudik yang memilih transportasi darat. Bus, misalnya, yang seka­rang sudah tidak lagi mengu­rangi kapasitas penumpang. “Setidaknya sekarang untuk menjaga prokes, minimal menggunakan masker yang safety agar terhindar dari virus,” imbaunya.

Baca juga : Pantau Stabilitas Pangan, Direktur Alsintan Keliling Pasar Aceh

Pemudik diminta tak hanya mematuhi prokes ketika di perjalanan. Tapi juga, sesampainya di desa atau kota tujuan.

Terpisah, ahli epidemiolog Dicky Budiman mengatakan, dalam kondisi Covid yang melandai, masyarakat diminta untuk tetap bijak dengan menerapkan prokes. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.