Dewan Pers

Dark/Light Mode

Melihat Tempat Penimbunan Sembako Di Depok

Ditutupin Terpal, Bau Telor Busuk

Senin, 1 Agustus 2022 07:34 WIB
Beras bansos yang dikubur di Depok, Jawa Barat. (Foto: Bambang/RM)
Beras bansos yang dikubur di Depok, Jawa Barat. (Foto: Bambang/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Seharian kemarin, heboh kabar adanya penimbunan sembako bansos di dalam tanah, di daerah Depok, Jawa Barat. Kini, tempat penimbunan sembako itu, sudah digali. Berasnya diangkat ke permukaan dan ditutupi terpal. Seluruh area penimbunan beras bansos ini, sudah digaris polisi. Baunya tercium dari kejauhan seperti telur busuk.

Kabar ini bermula dari sebuah video berdurasi sekitar 3 menitan yang viral di medsos. Salah satu pengunggahnya akun Twitter @wagimandeep. Video tersebut kemudian menyebar ke WhatsApp Group. Dalam video itu, tampak beberapa orang sedang berdiri di sebuah lahan yang baru dikeruk menggunakan ekskavator. Di beberapa titik terlihat karung-karung warna putih muncul setelah digali warga.

Kemarin, Rakyat Merdeka mendatangi tempat yang bikin heboh itu. Tepatnya di Jalan Tugu Raya, Kampung Serab, Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok. Lokasinya berjarak sekitar 3,5 kilometer dari Kantor Wali Kota Depok.

Tempat dikuburnya sembako bansos itu, berupa tanah kosong seluas sekitar satu lapangan bola. Tempat masuk ke area ini persis di depan kantor jasa pengiriman JNE.

Berita Terkait : Home Credit Dapat Pendanaan Rp 156 M Dari Deutsche Bank

Sembako tersebut dikubur di lubang seluas 16 meter persegi. Saat ini, tempat penimbunan itu sudah dipasangi garis polisi dan ditutup terpal warna biru. Beberapa karung terlihat tercecer di sana sini. Sebagian sudah terbuka dan isinya berhamburan ke mana-mana. Sebagian lagi masih tersegel.

Di bagian depan karung itu tertulis merek "Beras Kita" berukuran 20 kilogram. Bagian belakangnya tertulis wilayah pembagian beras tersebut yaitu, Jawa, Lampung, Sulawesi, Bali, NTT, Kalimantan, Maluku, Papua.

Karena sudah lama dikubur, beras itu sudah berjamur dan busuk. Baunya pun menyengat, seperti telur busuk. Baunya bahkan masih tercium hingga jarak 100 meter. Menurut Ubi, warga sekitar, saat awal digali, bau beras itu lebih menyengat lagi. “Sekarang sudah kejemur, jadi nggak terlalu bau," tuturnya.

Ubi mengaku kaget dengan penemuan sembako yang dikubur itu. Soalnya, dia tak pernah melihat ada penggalian tanah di lokasi itu. "Apa mungkin malam ya dikuburnya," ucapnya, menebak-nebak.

 

Berita Terkait : BUMDesa Mampu Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi Desa Yang Berkeadilan

Bagaimana tempat penguburan itu bisa ditemukan? Rudi Samin, warga setempat yang mengklaim pemilik lahan tersebut, menceritakan, penemuan sembako ini bermula pada pertengahan Juli lalu. Saat itu, salah satu mantan karyawan JNE melaporkan soal penguburan sembako di sekitar lokasi. Dulunya, lahan ini jadi tempat parkir mobil-mobil kontainer milik JNE.

Dari laporan itu, Rudi Samin menelusuri keberadaan sembako yang dikubur. Pada 25 Juli, ia kemudian meminta beberapa warga menggali di sekitar lokasi dengan alat seadanya. Namun, hasilnya nihil. Hari berikutnya, penggalian dilanjutkan. Hasilnya masih sama.

Rudi tak menyerah. Dia lalu menyewa alat berat untuk mengeruk tanah di lokasi. Pencarian hari ketiga itu baru membuahkan hasil. Tumpukan karung beras terlihat pada kedalaman tiga meter. "Benar saja ternyata ada beras yang ditimbun. Berasnya sudah busuk," kata Rudi, kepada Rakyat Merdeka, di lokasi.

Rudi belum mengetahui berapa banyak sembako yang ditemukan olehnya itu. Informasi yang diterimanya satu kontainer, tapi belum tahu berapa banyak. Atas kejadian itu, ia lalu melaporkan penemuan itu kepada polisi. Sore itu pula polisi datang dan memasang garis polisi di TKP. "Tiga kantong beras yang masih tersegel rapi dibawa sebagai barang bukti," ujarnya.

Berita Terkait : Media Berperan Penting Ciptakan Perdamaian Di Tengah Konflik

Setelah heboh berita ini, pihak JNE angkat bicara. Head of Media Relation Department JNE Kurnia Nugraha mengatakan, penimbunan karung-karung bansos itu tidak menyalahi aturan. Sebab, beras itu rusak. Penimbunan telah sesuai prosedur penanganan barang rusak sesuai perjanjian kedua belah pihak.

Kurnia mengatakan, sebagai perusahaan nasional yang bergerak di bidang jasa kurir ekspres dan logistik sejak 1990, JNE terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggan, masyarakat, serta Pemerintah. Selain itu, JNE selalu mengikuti peraturan yang berlaku dan menjalankan standar operasional prosedur dengan sebaik mungkin.

"JNE selalu berkomitmen untuk mengikuti segala prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku apabila diperlukan," kata Kurnia, dalam keterangan tertulis, kemarin.

Bagaimana tanggapan polisi? Kapolsek Sukmajaya Kompol Meitha Mubarak membenarkan penemuan itu. Kata dia, kasus tersebut kini ditangani Polres Depok.■