Dark/Light Mode

Mikroplastik Meningkat Sejak Pandemi

Limbah APD Dan Masker Cemari Teluk Jakarta

Senin, 22 Agustus 2022 07:30 WIB
Ilustrasi. (Foto: AFP).
Ilustrasi. (Foto: AFP).

RM.id  Rakyat Merdeka - Hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperlihatkan terjadinya peningkatan sampah mikroplastik bentuk benang yang berasal dari Alat Pelindung Diri (APD), di muara sungai menuju Teluk Jakarta selama pandemi Covid-19.

Mikroplastik melimpah. Ditemukan pada kisaran 4,29 hingga 23,49 partikel mikroplastik per 1.000 liter air sungai, dengan rata-rata 9,02 partikel per 1.000 liter air sungai yang bergerak menuju perairan Teluk Jakarta,” kata peneliti Pusat Riset Oseanografi BRIN M Reza Cordova dalam keterangan tertulis, Rabu 3 Agustus 2022.

Sampah plastik ukuran mikroskopik (mikroplastik) bentuk benang yang berasal dari APD tersebut, terindikasi memiliki bentuk asal dan jenis komposisi kimia yang sama dengan masker medis.

Baca juga : Lestari: Turunkan Angka Stunting, Pelibatan Swasta Harus Transparan

Proporsi sampah mikroplastik tersebut meningkat 10 kali lipat pada Desember 2020, dibandingkan sebelumnya yang hanya sekitar 3 persen, sesaat setelah ditemukannya kasus Covid-19 pertama di Indonesia.

Hasil riset kolaborasi peneliti BRIN yang dikoordinasi oleh Reza dengan Universitas Terbuka, Universitas Sumatera Utara, IPB University dan University of Portsmouth di Inggris, menyimpulkan peningkatan mikroplastik yang signifikan terjadi pada saat curah hujan tinggi.

Riset pemantauan mikroplastik di muara sungai tersebut, mencatat kelimpahannya yang lebih tinggi di wilayah pesisir timur Teluk Jakarta, dibanding pesisir bagian barat.

Baca juga : Mentan Ungkap Sosok Tjahjo Kumolo, Ahli Ibadah Dan Pembela Rakyat

Dari sembilan muara sungai yang diteliti di Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), mikroplastik ditemukan pada semua muara sungai yang diteliti.

“Mikroplastik paling tinggi ditemukan pada musim hujan, rata-rata 9,02 partikel per 1.000 liter air sungai. Paling rendah ditemukan pada musim kemarau, yakni 8,01 partikel per 1.000 liter air sungai,” jelas Reza.

Pusat Riset Oseanografi merilis hasil pemantauan mikroplastik semasa pandemi dalam jurnal Marine Pollution Bulletin berjudul “Seasonal heterogeneity and a link to precipitation in the release of microplastic during Covid-19 outbreak from the Greater Jakarta area to Jakarta Bay, Indonesia”.

Baca juga : Penambahan Kasus Covid-19 Terbanyak Di Jakarta

Reza dan tim berharap, peningkatan konsentrasi mikroplastik di lingkungan mendorong perbaikan pengelolaan sampah sekali pakai.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.