Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Membantu Di Masa Pandemi Covid-19

Dibantah Buruh, Klaim BPK Soal Kartu Prakerja Tak Tepat Sasaran

Sabtu, 11 Juni 2022 10:02 WIB
Arnold Sihite. (Foto: Ist)
Arnold Sihite. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Klaim temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) soal bantuan program Kartu Prakerja kepada 119.494 peserta sebesar Rp 289,85 miliar terindikasi tidak tepat sasaran, direspon kelompok buruh.

Buruh justru menilai BPK tidak cermat karena berdasarkan temuan mereka, kartu pra kerja ini sudah menjangkau masyarakat, terutama kelompok buruh, dengan baik. Program ini dinilai sangat membantu buruh dalam situasi pandemi Covid-19.

Baca juga : KPK Buka Kembali Layanan Publik Secara Tatap Muka

"Bagaimana dibilang tidak tepat sasaran, kita bisa cek manfaatnya sekarang. Sudah 32 angkatan yang dibantu dan ini menghasilkan entrepreneur baru di Indonesia. Utamanya pada masa pandemi, sangat menolong. Teman-teman buruh di seluruh Indonesia merasakan itu. Sehingga menurut kami kurang tepat hasil temuan BPK itu," ungkap Arnod Sihite, Wakil ketua umum DPP KSPSI Pimpinan Yorrys Raweyai kepada wartawan di Jakarta, seperti keterangan yang diterima RM.id, Sabtu (11/6).

Menurutnya, banyak korban PHK dan para pencari kerja sangat terbantu dengan program ini. Tahun ini saja, kata dia, sudah ada sebanyak 2,9 juta orang yang menerima program kartu pra kerja.

Baca juga : Shalat Id Tetap Pake Masker Ya

"Kalau BPK punya temuan lain, mungkin ada kekeliruan data. Atau dapat masukan yang salah. Karena yang kami temukan berbeda sekali," tutur Ketua Umum Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Percetakan dan Penerbitan dan Media Informasi Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PP FSP PPMI-KSPSI) tersebut.

Dijelaskan Arnod, kartu prakerja ini dapat meningkatan kemampuan sekaligus menjaga daya beli masyarakat. Sejak dibuka pada 11 April tahun 2020, jumlah penerima program ini telah mencapai 11,4 juta orang.

Baca juga : DPR Minta, Awasi Ketat Tempat-tempat Wisata

Sebanyak 87 persen dari peserta belum pernah ikut pelatihan sebelumnya. Apalagi ada temuan hasil riset dari The Abdul Latif Jameel Poverty Action Lab (J-PAL) Southeast Asia dan Rumah Presisi Indonesia yang menyebutkan bahwa program ini berdampak positif bagi produktivitas, kompetensi, hingga pendapatan para penerima.

Bukan hanya itu, program ini mendapat apresiasi di dunia internasional seperti di World Economic Forum Davos beberapa waktu lalu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.