Dark/Light Mode

Mikroplastik Meningkat Sejak Pandemi

Limbah APD Dan Masker Cemari Teluk Jakarta

Senin, 22 Agustus 2022 07:30 WIB
Ilustrasi. (Foto: AFP).
Ilustrasi. (Foto: AFP).

 Sebelumnya 
Menurutnya, implementasi dari aturan yang ketat, sosialisasi dan pemahaman publik diperlukan untuk mempromosikan metode pembuangan yang benar dan perubahan sistemik, dalam pengelolaan sampah plastik. Khususnya plastik sekali pakai.

Masyarakat juga diajak ikut berperan menjaga kesehatan lingkungan. Terutama terkait pembuangan sampah APD, yakni sampah masker yang biasa dipakai sehari-hari oleh masyarakat.

Eco Enzyme Berguna

Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko melakukan penuangan cairan eco enzyme ke aliran Kali Sekretaris. Eco enzyme merupakan cairan fermentasi yang berasal dari sampah organik, berupa kulit buah-buahan dan sisa sayuran segar.

Baca juga : Lestari: Turunkan Angka Stunting, Pelibatan Swasta Harus Transparan

Yani mengatakan, kegiatan ini upaya untuk melestarikan lingkungan melalui penyemprotan larutan eco enzyme ke udara, penjernihan air sungai serta melakukan sosialisasi atau kampanye pembuatan eco enzyme, sebagai cairan organik yang ramah lingkungan dan banyak manfaatnya.

Menurutnya, volume sampah di wilayah Jakarta Barat yang dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang berkisar antara 1.000 hingga 1.400 ton per hari. Bahkan, jumlah volume sampah tersebut naik dua kali lipat pada momen-momen tertentu.

Bisa dibayangkan, volume sampah itu bertambah lebih banyak pada momen-momen seperti hari raya dan Tahun Baru.

“Kalau melihat jenis sampahnya, 70 persen didominasi sampah organik. Sisanya 30 persen sampah an-organik,” ujarnya.

Baca juga : Mentan Ungkap Sosok Tjahjo Kumolo, Ahli Ibadah Dan Pembela Rakyat

Relawan Eco Enzyme Nusantara, Salmah, menjelaskan, 60 persen sampah yang tertampung di TPA merupakan sampah organik. Akibatnya, tumpukan sampah itu menimbulkan bau tidak sedap di lingkungan.

Selain itu, dapat mengurangi tingkat daur ulang plastik, serta meningkatkan risiko terjadinya tumpukan sampah di TPA.

Pembusukan sampah organik juga menghasilkan gas metana, salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan terjadinya pemanasan global.

“Eco enzyme memiliki banyak manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Terutama bagi kesehatan, air, udara, tanah dan pertanian,” ujar Salmah.

Baca juga : Penambahan Kasus Covid-19 Terbanyak Di Jakarta

Salmah menambahkan, dengan membuat eco enzyme, maka sebagian besar sampah dapat terkelola, sehingga mengurangi beban TPA.

Selain itu, upaya ini juga sebagai bentuk partisipasi mengurangi beban bumi. Sekaligus menerapkan gaya hidup minim kimia sintetis. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.