Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
5 Bulan Tak Dapat Gajian
Ada Karyawan KONI, Jadi Tukang Ojek Online
Sabtu, 22 Desember 2018 13:34 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Nasib pegawai Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) tragis. Tidak dapat gaji selama lima bulan, tapi sejumlah pejabatnya malah diduga memberikan duit suap kepada pejabat Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Menjelang sore, Kantor Pusat KONI di Jalan Pintu I Senayan, Jakarta sepi. Tidak terlihat hilir mudik pegawai di kantor 11 lantai itu. Hanya beberapa petugas keamanan yang berjaga-jaga di depan kantor. Wajah mereka tampak kurang bergairah. Tatapannya kosong. Sesekali berbicang-bincang satu dengan yang lain untuk mengusir rasa penat setelah berjaga seharian.
“Kami memang belum gajian, seperti yang ramai diberitakan di media,” ucap salah seorang pegawai KONI yang enggan disebutkan namanya pada Kamis (20/12). Letak Kantor Pusat KONI berdampingan dengan Gedung Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK). Kantornya cukup megah. Sayangnya, tempat parkirnya sempit. Hanya bisa menampung beberapa kendaraan roda empat. Kendati banyak kendaraan terparkir, tidak ada aktivitas apapun di dalamnya. Tempat lobby pun sunyi. Hanya ada satu petugas keamanan yang berjaga-jaga sembari terus mengawasi kondisi di sekitar kantor.
“Sejak OTT KPK, banyak pegawai yang gelisah,” ucap pegawai yang mengenakan seragam rapi ini. Pegawai tersebut mengaku, kondisi ekonominya saat ini cukup terganggu. Sebab, gaji yang seharusnya diterimanya sudah telat selama beberapa bulan. Bahkan, dirinya harus menambah penghasilan dengan menjadi driver ojek online untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
“Habis kerja jam 5 sore, baru ngojek hingga tengah malam. Alhamdulillah, bisa dapat tambahan Rp 100 ribu per hari, kalau ngojek,” ucapnya dengan suara berat. Hal itu harus dilakukannya untuk memenuhi kebutuhan hidup istri dan anak-anaknya. “Kalau hanya mengandalkan gaji dari KONI, bisa tepar dari dulu,” kata dia dengan senyum kecut. Pria tersebut menambahkan, beberapa temannya ada yang beternak ayam dan lele. Yang penting, kata dia, bisa menambah penghasilan selama pembayaran gaji telat.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat, soal gaji sudah tuntas, agar roda kehidupan Ber jalan kembali,” harapnya. Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Saut prihatin karena sejumlah pejabat KONI menyuap sejumlah pejabat Kemenpora. Padahal, karyawan KONI lima bulan belum gajian. Pegawai lainnya yang juga enggan disebutkan namanya mengaku, sempat melihat tumpukan uang di ruangan pimpinan KONI sebelum ada OTT KPK.
Ia mengaku baru pertama kali melihat tumpukan uang di ruangan tersebut. Dia pun mengaku tidak tahu jika tumpukan uang itu merupakan dana hibah dari Kemenpora yang dicairkan secara tunai. “Sempat melihat, tidak sengaja. Waktu ada yang buka pintu, terus kelihatan. Enggak tahu uang apa,” ucapnya. Namun demikian, pria tersebut mengungkapkan, sudah menjadi rahasia umum di tempatnya, bila pelaporan dana hanya cukup menggunakan nota yang bisa dibeli di warung
terdekat. “Sudah jadi omongan orang banyaklah soal itu,” ujar pria tersebut sambil berlalu pergi. Bagaimana tanggapan KONI? Ketua KONI Pusat, Tono Suratman dan Wakil Ketua KONI Suwarno sama sekali tidak merespon pesan singkat maupun telepon yang dikirimkan. [TIF]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya