Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Masih Ramai Pedagang Jualan Di Trotoar
Skybridge Tak Selesaikan Masalah PKL Tanah Abang
Senin, 17 Desember 2018 15:33 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) alias Skybridge tidak menyelesaikan masalah pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Sejak JPM beroperasi 7 Desember lalu, sepanjang Jalan Raya Jatibaru sampai Jalan Fachrudin, PKL masih tetap mengokupasi trotoar. Tetap menggelar dagangannya di sana. Padahal, rencananya PKL yang selama ini menyesaki Jalan Jatibaru dan trotoar bakal dilarang.
Tapi faktanya tidak begitu. Memang kondisi semrawutnya sudah berkurang sejak dioperasikannya JPM.
Baca juga : Marah Tak Selesaikan Masalah
Kondisi seperti ini sebenarnya sudah diketahui dari awal. Sebab, sepanjang Jalan Jatibaru ada 650 PKL. Sedangkan yang ditampung di JPM hanya 446 kios. Berarti 104 PKL tak tertampung. Jumat (14/12), Rakyat Merdeka menelusuri JPM dan Pasar Tanah Abang.
Keluar dari Tapping Gate di lantai 1, ada dua pilihan pintu keluar. Langsung turun ke Jalan Jatibaru atau ke JPM.
Di JPM, berbelok ke kiri menuju Halte Transjakarta Explorer. Ke kanan arah Blok F dan G. Posisi PKL ada di tengah-tengah Jembatan. Kiri kanannya jalan selebar 4 meter dengan Guiding Block berwarna kuning di masing-masing jalan.
Baca juga : Donasi Pelanggan Turut Sukseskan Pemberdayaan KAT
Setiap kios luasnya 2 meter x 1,5 meter. Ada garis kuning untuk membatasi etalase pedagang. Belum semua kios terisi. Ada berjualan pakaian, makanan dan minuman. Ada beberapa kios yang menyediakan tempat duduk plastik.
Fasilitas lain yang tersedia yakni empat bilik toilet di dua titik. Toilet ini disediakan BUMD PAL Jaya. Lantai JPM terasa licin. Padahal, hari itu tidak hujan. Yang membikin tidak nyaman adalah masih ada pengguna jalan yang merokok.
Padahal, di jalur ini padat orang pada pagi dan siang. Jam berangkat dan pulang kerja. Rokok tentunya sangat mengganggu dan membahayakan pengguna lain.
Baca juga : Rogoh Kocek Rp 38 M, Lion Air Cari Kotak Hitam CVR
JPM berhasil mengurangi kesemrawutan. Pejalan kaki tidak lagi harus berjibaku di trotoar dengan PKL. Tidak lagi harus bertaruh keselamatan karena berhadapan dengan kendaraan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya