Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Tambahan Gas Dari JTB Amankan Bahan Baku Produksi Petrokimia Gresik 2023
- Borneo FC Vs Persik Kediri: Awas, Macan Putih Ngamuk Lagi!
- Minta Hakim Tolak Pleidoi, Jaksa Nilai Penjara 8 Tahun Pantas Buat Putri Candrawathi
- Kunjungi Ponpes Yatofa di NTB, Anies Disambut Ribuan Santri dan Masyarakat
- Pertamina Targetkan 300 Mobil Tangki di Tahun 2025
Dorong Budaya Jalan Kaki
Anies Lengser, Revitalisasi Trotoar Harus Jalan Terus
Rabu, 5 Oktober 2022 07:30 WIB

Sebelumnya
Selain dana APBD, lanjutnya, Bina Marga menggunakan anggaran yang dialokasikan untuk suku dinas dan dari pendanaan non-APBD yang bersumber dari pembayaran denda pelampauan aturan Koefisien Lantai Bangunan (KLB).
Tahun ini, sejumlah lokasi pembenahan trotoar di Jakarta Selatan. Antara lain di kawasan Kebayoran Baru, Jalan Cikajang, Jalan Trunojoyo, Jalan Gunawarman, Jalan Pattimura, dan Jalan Sultan Hasanudin. Untuk Jakarta Pusat di Jalan Juanda sampai Jalan Pecenongan dan dari Jalan Proklamasi hingga Jalan Penataran.
Terkait pemanfaatan trotoar, Hari mengakui banyak jalur pejalan kaki yang disalahgunakan. Dipakai untuk berjualan, menjadi lahan parkir dan dilintasi pengendara motor. Namun, pihaknya tak bisa menindak pelanggaran tersebut.
Berita Terkait : PDIP DKI: Anies Lengser Sisakan Banyak PR
Dia berharap, gubernur mengeluarkan Instruksi atau Surat Keputusan (SK) khusus yang mengatur penindakan pelanggaran tersebut.
“Yang mengatur Wali Kota untuk menjaga trotoar di masing-masing wilayahnya. Sebab Bina Marga nggak bisa eksekusi. Wali Kota kan memiliki SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah), seperti Satpol PP yang bisa melakukan itu,” tegasnya.
Direktur Eksekutif Pusat Studi Perkotaan Universitas Trisakti, Nirwono Joga berharap, Program Revitalisasi Trotoar di Jakarta harus jalan terus.
Berita Terkait : Anies Berharap Revitalisasi TIM Mampu Dongkrak Level Kesenian Jakarta
”Paling tidak, jika telah memiliki komitmen yang sama, artinya trotoar penting bagi kita. Maka, siapa pun yang menjabat sebagai gubernur, program yang bagus bisa terus dilanjutkan,” kata inisiator buku Trotoar untuk Kota Berkelanjutan ini.
Menurut Nirwono, pasca pandemi Covid-19 ini, kota-kota besar di dunia memfokuskan pembangunan jalur pedestrian. Tujuannya, agar tumbuh budaya berjalan kaki. Sehingga warga menjadi sehat dan lebih kuat ketika ada wabah penyakit.
“Biaya untuk mengobati orang sakit karena Covid-19 itu jauh lebih mahal daripada mendorong warga lebih sehat,” kata Nirwono.
Berita Terkait : Sandiaga Ajak Grup Musik Karinding Tampil Di Jakarta
Karena itu, kata Nirwono, Kementerian Perhubungan Inggris mengalokasikan anggaran besar-besaran untuk pembangunan trotoar di seluruh Inggris. Begitu juga dengan Paris, Prancis.
Selanjutnya
Tags :
Berita Lainnya