Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Bisa Jadi Daya Tarik Maskapai Kembali Beroperasi
Revitalisasi Bandara Halim Harus All Out
Minggu, 18 September 2022 07:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah meyakini revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma mampu meningkatkan standar layanan dan operasional, dan menjadi daya tarik bagi maskapai.
Pengamat penerbangan yang juga Ketua Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (Apjaji) Alvin Lie mengatakan, sejauh ini revitalisasi yang dilakukan Bandara Halim hanya pada sisi udara. Yaitu, pada landasan pacu, kemudian taxiway, dan apron (tempat parkir pesawat).
Sedangkan untuk fasilitas penumpang, seperti gedung terminal sama sekali belum ada perbaikan.
Baca juga : HNW Desak Kemenag Percepat Realisasi Penyaluran Dana Abadi Pesantren
“Ini sangat disayangkan. Karena gedung terminal Halim ini sudah sangat usang, sejak tahun 1980-an sampai sekarang belum ada perbaikan signifikan, termasuk fasilitas parkir,” ujar Alvin saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.
Karena itu, dia berharap, stakeholder bersedia all out merevitalisasi bandara, termasuk fasilitas gedung terminal untuk penerbangan niaga. Juga tempat parkir dan transportasi sangat perlu perbaikan signifikan.
Mantan anggota DPR periode 2004-2009 ini mengatakan, Bandara Halim dibutuhkan sebagai penyangga Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) agar penerbangan tak terlalu padat. Terutama fungsi Bandara Halim yang lebih banyak digunakan untuk pesawat carter.
Baca juga : Swasta Dan Nirlaba Dukung Kemendikbudristek Revitalisasi UKS Melalui Sekolah Sehat
Jadi, sebaiknya memang penerbangan pesawat yang melayani rute terjadwal hanya Batik Air dan Citilink, mengingat keterbatasan kapasitas Bandara Halim.
“Jangan lupa, Bandara Halim utamanya untuk pesawat TNI AU dan pergerakan kepala negara atau tamu negara. Sedangkan penumpang umum itu kepentingan ketiga,” ujar Alvin.
Dengan begitu, konsekuensinya yakni, penerbangan dari dan ke Bandara Halim rentan terganggu kegiatannya. Jadi, untuk penerbangan terjadwal harus dibatasi.
Baca juga : Sosialisasiin Yang Masif Dulu Deh
“Yang saya lihat pasca-renovasi, sepertinya Bandara Halim kembali seperti dulu. Dalam artian, tak terlalu banyak pergerakan pesawat komersialnya,” tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan peninjauan ke Bandara Halim Perdanakusuma, Sabtu (10/9).
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya