Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Ngabalin: Keluarga Jokowi Tak Pernah Bicara Pilwalkot Solo
Jumat, 26 Juli 2019 00:42 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Dua putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, masuk dalam bursa calon Walikota Solo untuk Pilkada 2020. Keduanya dianggap punya modal popularitas dan elektabilitas tinggi untuk meneruskan jejak sang ayah yang pernah menjadi walikota di sana.
Masuknya nama Gibran dan Kaesang ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta. “Ini sesuai dengan hasil survei yang kami lakukan," kata Ketua Laboratorium Kebijakan Publik Unisri Surakarta, Suwardi, di Solo, Jawa Tengah, seperti dikutip Antara, kemarin.
Baca juga : Elite Gerindra Mulai Melunak
Bagaimana tanggapan Gibran dan Kaesang mengenai hal ini? Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, memastikan tidak pernah ada pembicaraan dari keluarga Jokowi untuk mendorong Gibran atau Kaesang maju Pilwakot Solo. “Di (Istana) Bogor maupun di Istana Merdeka, sama sekali tidak ada (pembicaraan soal rencana Gibran dan Kaesang maju Pilwalkot)," katanya kepada Rakyat Merdeka, Kamis malam (25/7).
Sepengetahuan dia, Gibran dan Kaesang masih berkonsentrasi dalam menggeluti usaha mandiri di luar pemerintahan. Gibran adalah pemilik usaha martabak Markobar dan bisnis catering Chilli Pari. Sedangkan Kaesang tengah gencar-gencarnya mempromosikan sejumlah merek dagangnya di media sosial, seperti Sang Pisang, Ternakopi, dan Mangkok Ku.
Baca juga : Lagi, Jokowi Tak Ada Toleransi Bagi Pengganggu Pancasila
Menurut Ngabalin, Jokowi tidak pernah mengintervensi anak-anaknya untuk memilih jalur pekerjaan atau bisnis. Termasuk untuk terjun ke kontestasi politik.
"Tapi yang pasti, anak-anak itu kan berpikir untuk mandiri dan tidak mau terlibat dalam urusan-urusan yang terkait dalam bisnis dengan pemerintah. Dan itu berkali-kali kita dengar statement mereka. Sehingga kalau hari ini ada survei-survei seperti itu, saya kira ya mungkin lembaga survei atau teman-teman yang melakukan survei itu mencoba kalau mengangkat nama ini apakah menguat atau tidak. Karena tidak ada pembicaran itu sama sekali," pungkasnya. [SAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya