Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pasca Pertemuan Teuku Umar dan Gondangdia

Mega Tetap Nomor Satu, Paloh Tetap Yang Utama

Jumat, 26 Juli 2019 08:52 WIB
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (Foto: Istimewa)
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pertemuan Mega-Prabowo di Teuku Umar dan Paloh-Anies di Gondangdia, Rabu (24/7) lalu, sama-sama positif. Sangat jauh dari kesan negatif. Pertemuan itu justru membuktikan Mega tetap orang nomor satu, dan Paloh tetap menjadi tokoh utama.

Anggota Dewan Pertimbangan Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Sugeng Suparwoto, jadi saksi hidup betapa pertemuan Paloh dan Anies itu, benar-benar membicarakan bangsa. Bukan ngomongin hal-hal pragmatis dan urusan politik remeh- temeh. Bukan pula bicara Pilpres 2024. Bersama Siswono Yudohusodho, Sugeng mendampingi Paloh ma kan siang dengan Anies di DPP Nasdem, Gondangdia, Jakarta.

Sugeng lalu menceritakan kronologis pertemuan Paloh-Anies. Kata dia, pertemuan itu tak mendadak. Sudah direncanakan jauh-jauh hari. Yaitu ketika Paloh bertemu Anies di Bandara Halim Perdanakusuma, saat sama-sama menemani Jokowi yang akan terbang ke Jepang, 23 Juni lalu.

Dalam kesempatan itu, keduanya sepakat untuk bertemu. Rencana pertemuan kemudian ditindaklanjuti pada Jumat (19/7) pekan lalu, setelah Anies pulang dari kunjungan luar negeri. Di sana, disepakati pertemuan digelar pada Rabu sambil makan siang.

“Kami tidak tahu, sama sekali tidak tahu bahwa di hari yang sama Bu Mega juga mengadakan pertemuan de ngan Prabowo di Teuku Umar,” ucap Sugeng kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Dalam pertemuan itu, Paloh dan Anies begitu akrab. Sugeng melihat, keduanya seperti kakak-adik. Sudah dekat sekali. Dalam amatan Sugeng, Paloh dan Anies sudah dekat sejak 2008.

Baca juga : Kalau Pendukungnya Tetap Demo Ke MK Hari Ini, Prabowo Seperti Dikentutin

Anies juga berperan dalam pembentukan Ormas Nasional Demokrat yang saat ini menjadi Partai Nasdem. Pada saat pendirian, Anies yang menjadi perumus manifesto Nasional Demokrat. Anies juga yang membacakan manifesto tersebut. “Hubungan historis keduanya dekat sekali,” ungkapnya.

Dalam pertemuan itu, pihaknya menjamu Anies dengan nasi kebuli. Sugeng mengaku sengaja menyiapkan menu tersebut. Agar ada unsur Timur Tengah. “Kalau di Teuku Umar menunya nasi goreng, kami nasi kebuli,” ungkapnya.

Lalu apa yang dibicarakan? Sugeng memastikan, tak ada pembahasan politik  apalagi soal capres 2024. Yang dibicarakan adalah masalah yang di depan mata, terutama persoalan Jakarta. Mulai dari pengangguran, sampah, transportasi, konektivitas angkutan dan sebagainya. “Intinya, bagaimana Jakarta bisa menjadi kota metropolitan dunia,” ujarnya.

Paloh meminta Anies untuk kerja keras menyelesaikan persoalan Jakarta itu. “Bang SP (Paloh) ini melihat Anies punya potensi besar. Anggaplah potensinya 10 tapi saat ini yang baru keluar 5. Karena itu, memberi motivasi agar Anies bisa berprestasi,” ujarnya.

Sugeng memaknai, pertemuan Paloh- Anies itu juga sebagai bentuk rekonsiliasi setelah Pilkada DKI 2017 yang berjalan keras dan terbelah. Nasdem, yang pada Pilkada mendukung Ahok, kini memberikan dukungan penuh kepada Anies. Agar sukses memimpin Jakarta. Menurut dia, Paloh ingin me nunjukkan rekonsili- asi yang sebenar nya. Tanpa syarat. “Itulah rekonsiliasi yang berasal dari batin,” ujarnya.

Atas semua itu, dia memastikan bahwa koalisi Jokowi tetap solid. Sugeng memahami bahwa isu keretakan koalisi itu muncul setelah Paloh bersama tiga ketum parpol lain (PPP, PKB, dan Golkar) bertemu di Markas Nasdem, Senin (22/7) lalu. Dia bilang, pertemuan itu pertemuan biasa. Karena kebetulan Paloh sedang berulang tahun.

Baca juga : Koalisi Indonesia Kerja di DPR Bisa Bertambah Lagi

Megawati pun sebenarnya sudah diundang, namun tidak bisa hadir karena tengah sibuk mempersiapkan kongres. Karena ketidakhadiran itu lalu diisu kan keduanya tengah renggang. “Pertemuan itu hanya teknis. Tidak menyangkut substansi,” ucapnya.

Sugeng memastikan, hubungan Mega dan Paloh tak mungkin retak. Karena keduanya adalah penyokong utama pemerintahan Jokowi. Nasdem sendiri merespons pertemuan Mega-Prabowo sebagai hal positif. “Karena sama-sama berperan dalam rekonsiliasi. Peran untuk kepentingan bangsa ke depan,” ucapnya.

Sekjen Nasdem, Johnny G Plate, juga menepis tudingan bahwa ada keretakan hubungan Mega dan Paloh. “Relasi baik-baik saja. Spekulasi-spekulasi yang bilang seolah koalisi retak dan sebagainya, itu jauh dari realitas. Realitasnya, sekali lagi, koalisi ini kuat, solid, dan sehat. Kami sedang jaga kesolidannya dan belum berpikir memperlebar koalisi,” kata Plate.

Wasekjen PDIP, Eriko Sotarduga, menyatakan hal yang sama. Dia memastikan, hubungan Mega dan Paloh baik-baik saja. Dia pun berharap, publik tidak mengambil kesimpulan dari satu peristiwa. Karena Mega tak hadir di acara Paloh kemudian disimpulkan ada kerenggangan. “Padahal tidak ada. Tidak ada sama sekali,” kata Eriko, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/7).

Eriko menjelaskan, dalam pertemuan para parpol koalisi waktu itu, Mega tak bisa hadir karena tengah berada di luar kota. Namun, para ketum koalisi sebelumnya telah menginformasikan kepada Mega tentang pertemuan itu.

“Jadi, sebenarnya ini kan spontanitas-spontanitas saja. Itu juga sudah disampaikan oleh ketua umum-ketua umum partai bahwa mereka ingin mengucapkan selamat ulang tahun kepada Pak Surya Paloh,” tuturnya.

Baca juga : Pertamina Pastikan Sarana dan Prasana Di Sulteng Aman

Soal pertemuan Paloh-Anies yang digelar di waktu yang sama dengan pertemuan Mega-Prabowo, Eriko menyebut sebagai hal biasa. Dia mengatakan, dalam waktu dekat Mega akan mengundang semua ketum parpol koalisi. Termasuk Paloh.

Sementara itu, Pengamat Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai Mega dan Paloh menjadi aktor utama dari dua pertemuan di Teuku Umar dan Gondangdia.

Mega, kata Hendri, selain menunjukkan posisinya sebagai orang nomor satu di kubu “banteng”, juga memperlihatkan kepiawaiannya sebagai begawan politik dalam mendinginkan suasana politik.

Begitu pula dengan Paloh. Jelas Hendri, Paloh yang punya kekuatan besar, baik sebagai pemilik partai lima besar, juga pemegang korporasi media, memainkan peran sebagai tokoh utama dalam panggung politik.

“Buktinya, pernyataan Bang Surya yang bilang mendukung Anies saja sudah heboh dan bikin jagat politik nasional memanas. Padahal, kata-kata dukungan itu tidak tegas disampaikan untuk Pilpres 2024. Ini menunjukkan Bang Surya memang punya pengaruh besar,” katanya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.