Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kalau Pendukungnya Tetap Demo Ke MK Hari Ini, Prabowo Seperti Dikentutin

Jumat, 14 Juni 2019 05:00 WIB
Gedung Mahkamah Konstitusi dijaga ketat (Foto: Antara)
Gedung Mahkamah Konstitusi dijaga ketat (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hari ini, Jumat (14/6), Mahkamah Konstitusi (MK) mulai menyidangkan gugatan hasil Pilpres 2019. Prabowo sudah mengimbau para pendukungnya, untuk tidak demo. Kalau masih ada yang ngeyel demo juga, kalian sama saja “ngentutin” Prabowo.

Imbauan agar pendukungnya tak datang ke MK, disampaikan Prabowo melalui video berdurasi 7 menit 58 detik yang dibagikan tim medianya pada Selasa (11/6) malam. “Kami putuskan selesaikan (sengketa) melalui jalur hukum dan konstitusi. Saya dan Sandiaga memohon agar pendukung kami tidak berbondong-bondong hadir di MK pada hari-hari mendatang,” begitu imbauan Prabowo.

Kemarin, Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo- Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak kembali mengingatkan imbauan Prabowo itu. Dahnil juga memastikan, Prabowo dan Sandi tidak akan hadir di MK pada hari ini. Keduanya akan diwakili tim hukum.

“Pak Prabowo juga sudah mengimbau secara langsung kepada seluruh pendukung agar sami’na wa atho’na untuk mendengarkan beliau tidak mendatangi MK,” wanti-wanti Dahnil.

Sikap Prabowo itu mendapat pujian dari Ma’ruf Amin. “Saya kira bagus imbauan itu. Artinya, memang harus seperti itu, positif,” puji Ma’ruf Amin.

Pujian juga datang dari Menkopolhukam Wiranto. Dia menyatakan sangat menaruh hormat atas imbauan Prabowo, yang mengajak para pendukung dan simpatisannya untuk melakukan langkah-langkah yang positif. Wiranto berharap imbauan itu ditaati pendukung 02. “Kalau itu dipatuhi dan ditaati, maka tentu suhu politik menjadi dingin kembali. Keamanan menjadi terjaga,” ujarnya di kantor Menkopolhukam, kemarin.

Baca juga : Meski Sudah Terlambat, Tapi Prabowo Insyaf

Yang aneh, Amien Rais. Dia justru mengajak masyarakat untuk datang ke MK. Anggota Dewan Pembina BPN itu hanya mengimbau massa untuk tidak melanggar hukum. “Jadi, datanglah, tapi jangan sampai ada kekerasan. Jangan merusak apa pun. Apalagi sampai bakar ban, na’udzubillahi min dzalik, jangan. Tapi, datanglah, ini hak konstitusi anda, hak demokrasi kita semua,” ujarnya dalam video yang diunggah di akun Instagramnya, @amienraisoffical, kemarin.

Bagaimana sikap pendukung Prabowo terhadap imbauan capres mereka? Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia atau KSPI mendengarkannya. Tadinya, KSPI berencana mengerahkan massa ke MK.

“Kami menghormati imbauan Pak Prabowo yang mengharapkan para pendukungnya tidak berbondong-bondong datang ke MK ketika rangkaian sidang sengketa Pilpres diselenggarakan,” ujar Presiden KSPI Said Iqbal, kemarin.

Dia mengungkapkan, KSPI telah menandatangani kontrak politik pada 1 Mei 2019 untuk memenangkan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI. Artinya, setiap sikap dan pandangan Prabowo diikuti KSPI. Lagi pula, Said mengingatkan, Prabowo-Sandi sudah menempuh mekanisme konstitusional dengan membawa sengketa pemilihan umum ke MK. KSPI mendukung langkah tersebut.

Namun, tak begitu dengan Persatuan Alumni (PA) 212. Mereka lebih berpatokan kepada instruksi Imam Besar Front Pembela Islam alias FPI, Habib Rizieq Shihab ketimbang himbauan Prabowo. “Boleh saja Pak Prabowo mengimbau, tapi kami tetap tunggu instruksi Ijtima Ulama, salah satunya Habib Rizieq,” ujar Sekretaris Umum PA 212, Bernard Abdul Jabbar, kemarin.

Terpisah, Kapolri Jenderal Tito Karnavian memastikan, tetap akan ada massa yang berdemo setelah intelijen melakukan analisis perkembangan di lapangan. “Untuk saat ini kami melihat bahwa kemungkinan ada, tetap ada massa yang menyampaikan aspirasi,” ujar Tito usai melakukan apel gabu- ngan di Monas, kemarin.

Baca juga : Usai Rapat Paripurna, Anggota DPRD Sergai Dijemput Polisi

Namun, dipastikan, massa tidak bisa berdemo di depan MK. Massa hanya diperbolehkan berdemo di sekitaran Patung Kuda dan Islamic Research & Training Institute (IRTI) di simpang Monas.

Larangan berdemo di depan MK diterapkan karena para pendemo akan mengganggu jalan umum, ketertiban publik, dan hak asasi orang lain. Kapolri tidak akan memberikan diskresi kepada massa untuk melakukan aksi hingga malam hari. Korps baju coklat belajar pada demo di depan Bawaslu pada 21 dan 22 Mei lalu, yang berakhir ricuh.

“Kami nggak mau ambil resiko, kali ini tidak boleh ada aksi apa pun di depan MK karena itu mengganggu jalan umum,” tegasnya.

Jenderal Tito berterima kasih karena Prabowo mengimbau pendukungnya untuk di rumah saja saat sidang MK. Dia berharap imbauan itu didengar massa. “Kami tentunya berterima kasih dan mengharapkan masyarakat tak datang berbondong-bondong ke MK,” imbuh eks Kapolda Metro Jaya ini.

Sebanyak 32 ribu personel gabungan TNI dan Polri akan diterjunkan untuk pengamanan selama pelaksanaan sidang di MK tersebut.

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin Ace Hasan Syadzily meragukan imbauan Prabowo akan didengar pendukung dan simpatisannya. Dia berkaca pada aksi 21-22 Mei. Saat itu, Prabowo mengimbau pendukungnya untuk melakukan aksi damai. “Namun tetap saja terjadi bentrokan yang berujung kerusuhan,” ujar Ace, kemarin.

Baca juga : Mau Ikut Misi NASA Ke Mars? Ini Cara Dapat Tiket Gratis

Sementara Pengamat Politik Ray Rangkuti juga meminta Prabowo tak “bermuka dua”. Di satu sisi, dia mengimbau agar pendukungnya tidak melakukan aksi. Namun di sisi lain, jika ada aksi yang berujung rusuh dan jatuh korban, pihak 02 akan menyalahkan kepolisian. “Harusnya, kalau rusuh itu merugikan 02, karena sudah diimbau tapi masih rusuh. Justru Prabowo harus dukung kepolisian mengungkapnya, kecam juga peserta aksi yang melakukan kerusuhan. Jangan malah mengkapitalisasi,” ujar Ray, Kamis (13/6() malam.

Di jagat Twitter, imbauan Prabowo ini dikomentari. Akun @Asong66 menyebut, jika ada pendukungnya yang tetap demo, berarti Prabowo dikentuti..”Kalau masih ada yang demo, berarti Prabowo nggak didengar, dikentuti istilahnya,” cuitnya.

Sementara @MYatiman35 menilai imbauan itu hanya basa-basi. “Yang atas imbau, yang bawahannya bikin hoaxs dan panas. Apa bedanya? Cuma buat basa basi,” kicaunya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.