Dark/Light Mode

TAGANA dan Dinsos Provinsi Lampung Mulai Layani Pengungsi

Kemensos Siapkan 5 Titik Dapur Umum Dan Tim Psikososial Di Banten

Minggu, 23 Desember 2018 21:19 WIB
Gerak cepat Kemensos menangani korban bencana tsunami Selat Sunda di Pandeglang, Serang, dan Lampung. (Foto: IG Kemensos)
Gerak cepat Kemensos menangani korban bencana tsunami Selat Sunda di Pandeglang, Serang, dan Lampung. (Foto: IG Kemensos)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Sosial menyiapkan lima titik Dapur Umum Lapangan dan Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) untuk memberikan layanan kepada masyarakat terdampak bencana di Banten. Titik dapur umum dan LDP Provinsi Banten berada di Labuan, Carita, Panimbang, Tanjung Lesung, Cinangka.

"Di lima titik tersebut terdapat tiga layanan Kemensos yakni dapur umum, LDP dan tenda darurat untuk pengungsi. Ini sama polanya dengan penanganan tsunami dan likuifaksi di Sulteng di mana tiga layanan tersebut kami lakukan secara terpadu," tutur Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita.

Baca juga : Info Terkini, Korban Tewas Tsunami Selat Sunda 222 Orang

Dijelaskan, dapur umum beroperasi dengan kapasitas produksi 3.000 nasi bungkus per hari. Dapur umum dikelola oleh tim TAGANA  (Taruna Siaga Bencana) yang merupakan suatu wadah berhimpun personal terlatih penanggulangan bencana berbasis masyarakat, dan dinas sosial setempat. Sedangkan tim LDP, bertugas melakukan asesmen korban bencana yang ada di tenda-tenda pengungsian. "Selain mengelola dapur umum, TAGANA juga membantu proses identifikasi korban meninggal," tambah Agus.

TAGANA bersama Dinas Sosial Provinsi Lampung mendirikan dua dapur umum di pelataran parkir Gedung Kominfo Provinsi Lampung dan satu dapur umum di depan Kantor Pemprov Lampung. Layanan dapur umum menyatu dengan LDP.

Baca juga : Aa Jimmy Meninggal Saat Jadi MC

Dapur umum memberikan bantuan dan kebutuhan dasar masyarakat terdampak, seperti penyiapan makan dan minum yang layak. Jumlah pengungsi di pelataran parkir Gedung Kominfo Lampung hingga Minggu petang mencapai 5.000 orang.

"Lansia, anak-anak, ibu hamil, penyandang disabilitas, ibu dengan bayi atau balita menjadi prioritas penanganan karena mereka merupakan kelompok rentan. Pemerintah terus mengupayakan perlindungan yang terbaik kepada masyarakat terdampak bencana," tegas Agus. 

Baca juga : Tsunami Selat Sunda, 29 Pegawai PLN Meninggal Dunia

Diterangkan, Kampung Siaga Bencana (KSB) di Anyer dan Labuan juga telah diaktifkan untuk membantu proses penanganan masyarakat terdampak bencana. KSB merupakan wadah penanggulangan bencana berbasis masyarakat yang dijadikan kawasan atau tempat untuk program penanggulangan bencana. 

Tujuan KSB adalah agar masyarakat waspada bencana, siaga pada perubahan lingkungan yang ekstrem, serta mengetahui langkah yang harus dilakukan dalam menanggulangi bencana. "Kedua KSB tersebut telah diaktivasi dan bersama-sama TAGANA melakukan tugas-tugas perlindungan korban bencana alam," papar Agus. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.