Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Struktur Gedung-gedung Bertingkat Harus Kuat

Awas, Patahan Lempeng Bumi Di Selatan Jakarta

Minggu, 27 November 2022 07:30 WIB
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji. (Foto: Istimewa).
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengimbau pemilik dan pengelola gedung bertingkat rutin memantau kondisi keselamatan dan mitigasi gedung. Ini untuk meminimalisir dampak jika terjadi bencana.

Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, langkah mitigasi perlu dilakukan agar setiap gedung di Jakarta bisa meminimalisir dampak bencana alam, seperti gempa bumi. Terlebih ada patahan lempeng bumi di selatan Jakarta yang berpotensi bergerak sewaktu-waktu.

“Selama ini, BPBD dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) rutin mengadakan sosialisasi pengamanan gedung bertingkat. Tapi, penting dilakukan pemantauan mandiri demi keselamatan,” ujar Isnawa di Jakarta, kemarin.

Baca juga : Kuatkan Pertahanan Semesta Dengan Gerakan Cinta NKRI

Dalam melakukan pemantauan tersebut, para pemilik dan manajemen gedung bertingkat di Jakarta bisa melibatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait di Pemprov DKI Jakarta.

“Dalam pelaksanaannya, SKPD berkoordinasi dengan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (Citata) DKI Jakarta, BPBD DKI Jakarta dan Dinas Gulkarmat DKI,” jelas Isnawa.

Kepala Satuan Pelaksana Pengolahan Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang mengatakan, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah mitigasi, dalam upaya mengantisipasi ancaman gempa bumi di Jakarta.

Baca juga : Kunjungi Labkesda, Heru Tingkatkan Kewaspadaan Penanganan Gangguan Ginjal Akut Di Jakarta

Pertama, berkolaborasi dengan instansi terkait membuat rencana kontingensi penanggulangan bencana. Kedua, melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kapasitas dan simulasi penanganan gempa bumi.

Caranya, dengan memberikan materi terkait penanganan gempa bumi. Mulai dari evakuasi mandiri hingga pertolongan pertama bagi korban bencana, dengan target peserta dari berbagai kalangan.

“Target peserta, yakni masyarakat, relawan dan aparatur yang berada di gedung bertingkat, fasilitas publik dan fasilitas umum lain,” katanya.

Baca juga : HNW Dukung Peningkatan Kualitas Pendidikan Keagamaan

Ketiga, pihaknya akan melaksanakan penerapan Sekolah atau Madrasah Aman Bencana (SMAB) sesuai dengan amanat Peraturan Gubernur Nomor 187 Tahun 2016 tentang Penerapan Sekolah/Madrasah Aman Dari Bencana.

Kelima, lanjut Michael, membangun ruang literasi kebencanaan yang akan memberikan edukasi kepada masyarakat, dengan penyediaan ruangan tematik untuk simulasi bencana.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.