Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Tahun Depan Nganggur, Bintangnya Risma Tergantung Jokowi
Senin, 26 Agustus 2019 12:33 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Sejak menjabat Walikota Surabaya pada 2010, bintang Tri Rismaharini terus bersinar terang. Namun, tahun depan, masa jabatannya akan habis. Dia pun akan nganggur. Bintang Risma akan tetap terang kalau Presiden Jokowi mengangkatnya jadi menteri.
Saat ini, memang sudah ada upaya untuk tetap mempertahankan bintang Risma. Salah satunya, langkah Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno menarik Risma menjadi salah satu ketua DPP partai banteng tersebut. Namun, hal itu saja tidak cukup. Harus ada upaya lain.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin, salah satu yang bisa menyelamatkan bintang Risma, adalah jadi menteri. Dengan begitu, dia bisa tetap menunjukkan kinerjanya di depan publik. Setelah itu, dia bisa mencalonkan diri sebagai cagub DKI pada Pemilu serentak 2024 atau bahkan ma ju sebagai capres.
Baca juga : Raja Malaysia Kunjungi Indonesia
Nah, untuk mengangkatnya menjadi menteri, selain harus diusulkan Megawati sebagai ketum PDIP, juga butuh keputusan Jokowi. Sebab, sebagai presiden, Jokowi lah yang menjadi penentu akhir siapa yang akan diangkat sebagai pembantunya.
“Untuk diusulkan menjadi menteri, tergantung Megawati. Sebab, Risma merupakan kader PDIP. Jadi, gimana Megawati. Tapi, untuk diterima tidaknya, tergantung Presiden Jokowi,” ujar Ujang, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.
Jika muaranya adalah Pilpres 2024, tambahnya, peran Jokowi semakin penting. Sebab, dalam tradisi politik, petahana sangat menentukan. Apalagi petahana dua periode. “Biasanya, Presiden-presiden incumbent, apalagi yang sudah dua periode, itu punya peran besar menentukan siapa yang akan jadi presiden seterusnya. Mesti tak selalu ber hasil,” terang Ujang.
Baca juga : Dana Desa Terus Naik, Pengangguran Terus Turun
Dalam konteks rekomendasi partai di PDIP, kata Ujang, memang tidak ada pengaruh Jokowi. “Tapi dalam konteks pemenangan siapa presiden 2024 nanti, itu ada peran Jokowi. Karena dia Presiden incumbent,” lanjutnya. Apalagi jika menengok perjalanan politik Risma. Ia mirip Jokowi. Sama-sama walikota dua periode. Juga sama- sama kader PDIP.
Kemudian, belakangan Risma mulai digadang-gadang untuk bertarung di Pilgub DKI. Karena menang di DKI terbukti menjadi batu loncatan yang jitu untuk menjadi presiden. Buktinya adalah Jokowi. Namun, tidak semua skema politik Jokowi dapat di-copy orang lain, termasuk Risma. Sebab, kata Ujang, perjalanan politik tergantung dari momentum dan simpati publik.
Salah satu desain politik teranyar yang mulai terbaca adalah ketika Risma dibenturkan dengan Anies terkait pengelolaan sampah. Akan tetapi, nilai Ujang, strategi Risma akan mudah terbaca jika menerapkan strategi politik yang sama seperti yang pernah di pakai Jokowi.
Baca juga : Terancam Nyawanya, Demonstran Hong Kong Minta Bantuan Amerika
“Itu sudah mulai. Bagaimana Risma mulai disanding-sandingkan, untuk mengkerdilkan Anies. Termasuk terkait dengan sampah. Itu sudah mulai arahnya. Lalu di-counter balik oleh Anies. Nah ini naifnya, ketika kita meng-copy apa yang dilakukan Jokowi dulu, ketika itu dilakukan lagi, sudah terbaca itu. Jadi harus menggunakan strategi lain. Karena strategi Jokowi yang lalu sudah terbaca oleh rival-rival politik,” sambungnya.
Pengamat politik Lely Arrianie juga melihat bahwa Jokowi sangat menentukan karier politik Risma. Jika Jokowi mengangkatnya menjadi menteri, jalan Risma di dunia politik berikutnya akan menjadi lebih mudah. “Dia akan punya peran lebih besar. Kalau Walikota kan kebijakannya hanya untuk daerahnya saja. Tapi ka lau jadi menteri, ia bisa melakukan banyak hal hampir ke seluruh daerah, membangun jaringan secara lebih luas,” urainya.
Jika tidak menjadi menteri, maka jalan politiknya harus dilalui Risma sendiri. “Jalani jabatan Walikota sampai tuntas, tapi dengan menunjukkan akselerasi yang lebih melompat agar lebih dilihat media seperti pak Jokowi dulu,” lanjut Lely. [SAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya