Dark/Light Mode

Keputusan Gerindra Gabung Koalisi, Kuncinya Dipegang Jokowi

Minggu, 28 Juli 2019 08:58 WIB
Pertemuan Jokowi  dan Prabowo Subianto setelah naik MRT bareng, dilanjutkan dengan makan bersama di Restoran Sate Senayan, FX Sudirman, Jakarta, Sabtu (13/7). (Foto Rendy Tri Kurniawan/Rakyat Merdeka).
Pertemuan Jokowi dan Prabowo Subianto setelah naik MRT bareng, dilanjutkan dengan makan bersama di Restoran Sate Senayan, FX Sudirman, Jakarta, Sabtu (13/7). (Foto Rendy Tri Kurniawan/Rakyat Merdeka).

RM.id  Rakyat Merdeka - Suasana politik nasional makin cair. Terutama setelah Prabowo bertemu dengan Megawati. Kini, peluang Partai Gerindra bergabung dengan koalisi terbuka lebar. Kuncinya ada di Presiden Jokowi.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Umum Gerindra, Ferry Juliantono pada wartawan dalam sebuah diskusi di Jakarta, kemarin. “Saya berani menyam- paikan terbuka kemungkinan Partai Gerindra bergabung di dalam pemerintahan,” kata Ferry. Keputusan bergabung itu, kata Ferry, tergantung pada keinginan Jokowi untuk menambah partai di luar koalisi pendukungnya.

Meskipun menyatakan Partai pimpinan Prabowo Subianto itu bakal membantu jika diperlukan, Ferry mengklaim Gerindra tak akan meminta jabatan tertentu. “Tetapi itu juga sangat tergantung dari apakah Jokowi sebagai presiden merasa perlu mengajak partai-partai di luar koalisinya mau menyelesaikan masalah bersama-sama. Sikap Gerindra tidak akan pernah minta jabatan,” kata dia.

Sejauh ini, Ferry menegaskan, Gerindra belum menentukan sikap politiknya pasca pertemuan antara Ketua Umum Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Rabu (24/7). “Gerindra belum memutuskan bergabung atau tidak, itu harus diputuskan pada forum partai masing-masing,” ujarnya.

Baca juga : Kelelahan Pimpin Sidang, Pak Anwar Diserang Virus

Ferry mengatakan, pertemuan antara Megawati dan Prabowo seharusnya tak dikaitkan dengan keputusan berkoalisi. Keputusan koalisi, kata Ferry, berada di internal partai. Kendati demikian, Ferry juga tak tegas mengindikasikan bahwa Gerindra bakal menjadi oposisi di luar pemerintahan. Ia justru menafsirkan, oposisi tidak harus di luar pemerintahan. Menurut dia, menjadi eksekutif pun tetap bisa menjalankan fungsi oposisi.

“Oposisi ini memang kalau kita lihat sekarang faktanya antara eksekutif dan legislatif tak dalam posisi berhadahap-hadapan tapi kesempatan terbuka eksekutif dan legislatif tak bersebrangan,” tuturnya.

Sementara, Partai Golkar menanggapi rencana Gerindra, sebagai hal yang sah-sah saja. Menurut Golkar, jika memang bertujuan dalam menyamakan visi-misi ke depan tidak masalah. Pasalnya memang kedua tokoh pada masa kampanye dahulu punya tawaran yang beda kepada masyarakat.

“Visi misinya Pak Prabowo apa, visi misi Pak Jokowi pada dasarnya sama, hanya cara men- capainya yang berbeda,” kata Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus.

Baca juga : Kemenpora Gelar Kompetisi Liga Berjenjang U-16 di Riau

Namun demikian jika ada keinginan untuk bergabung dengan koalisi petahana itu tergantung pada kesepakatan bersama. Lodewijk melihat sampai sejauh ini Koalisi Indonesia Kerja (KIK) sudah cukup jika dilihat dari komposisi di parlemen atau sebagai mitra pemerintah.

“Kalau dikatakan cukup sekarang sudah sangat cukup (koalisi). Kalau kita melihat kekuatan di parlemen. Tetapi mungkin ada pertimbangan-pertimbangan lain,” tuturnya.

Partai Golkar sendiri menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi selaku presiden. Dia melihat, Jokowi yang mengetahui lebih pasti. “Yang paling penting pak Jokowi ya, kita tunggu pokok- pokok keinginan Pak Jokowi seperti apa,” ujar Lodewijk.

Kembali ke visi misi, pastinya Jokowi melihat lagi tawaran yang diberikan mantan capres nomor urut 02 tersebut. Karena saat ini mantan Gubernur DKI Jakarta itu masih fokus melanjutkan pro- gram periode pertama, ditambah dengan janji implementasi program baru di periode kedua.

Baca juga : Gerindra Pastikan Tak Ada Deal Khusus Antara Prabowo dan Jokowi

“Pokoknya beliau prioritaskan yang kita tahu kedepan beliau akan mengutamakan pengem- bangan SDM, tetapi yang beliau lakukan selama ini infrastruktur investasi dll, itu tetap dilanjut- kan,” imbuhnya. [MHS]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.