Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Setelah Esemka Diproduksi, Oposisi Minim Amunisi

Senin, 9 September 2019 07:36 WIB
Suasana pabrik mobil Esemka, PT Solo Manufaktur Kreasi, di Boyolali, Jawa Tengah, yang telah diresmikan Presiden Jokowi pada Jumat (6/9). (Foto: Humas Setkab)
Suasana pabrik mobil Esemka, PT Solo Manufaktur Kreasi, di Boyolali, Jawa Tengah, yang telah diresmikan Presiden Jokowi pada Jumat (6/9). (Foto: Humas Setkab)

RM.id  Rakyat Merdeka - Seperti perang, saat ini kubu oposisi sedang kekurangan amunisi. Esemka yang biasanya dijadikan senjata untuk nyerang pun, kini jadi peluru hampa. Hal itu terjadi setelah Presiden Jokowi meresmikan pabrik produksi Esemka di Boyolali, Jawa Tengah.

Isu Esemka memang lebih banyak diselimuti isu politik, daripada isu teknis industri permobilan. Sebelum sampai ke titik sekarang, Esemka menempuh perjalanan panjang dan berliku.

Bermula pada 2007, saat pemilik bengkel bernama Sukiyat menggagas mobil Esemka untuk membantu transfer ilmu siswa SMK di Solo. Pamor Esemka kemudian melambung dan mencuri perhatian masyarakat pada 2012.

Saat itu, Jokowi, yang masih menjabat Wali Kota Solo, menggunakan Esemka Rajawali sebagai kendaraan dinas. Jokowi kemudian berjanji akan membantu produksi massal kendaraan, yang dibikin anak-anak SMK di Solo itu.

Isu Esemka lalu disebut-sebut menjadi salah satu faktor yang ikut mengantar Jokowi jadi Gubernur Jakarta. Isu Esemka terus memanas, bahkan sampai Jokowi memenangkan Pilpres 2014 dan 2019.

Baca juga : Tes Mobil Esemka, Jokowi Disopiri Menperin

Jokowi selalu diserang dengan isu ini, karena produksi Esemka belum nongol. Nah, Jumat (6/9) lalu, perjalanan Esemka berakhir happy ending. Setelah Presiden Jokowi meresmikan pabriknya, di Boyolali. Nama pabriknya, PT Solo Manufaktur Kreasi. Disingkat SMK. Jokowi ikut menjajal mobil andalan Esemka yang berjenis pikap. Namanya: Esemka Bima.

Setelah peresmian ini, PT SMK bersiap memulai produksi massal Esemka. Pada tahun pertama, PT SMK akan memproduksi 3.500 unit pikap Bima, dengan kapasitas pro duksi total 12.000 unit per tahun. Peresmian ini menjadi pembicaraan panas di media sosial. Pro kontra dan debat panas terjadi di sana-sini.

Ismail Fahmi, pembuat Drone Emprit, sistem yang menganalisa dan memonitor media sosial, menerangkan, isu Esemka mengalahkan isu Papua. “Esemka, war zone lama yang bersemi kembali. Tampak dari SNA, cluster pro oposisi dan pro pemerintah bertarung opini. Akun-akun top influencer keduanya turun gunung,” tulis @Ismailfahmi, akhir pekan kemarin.

Dari kubu opososi, terang Ismail, akun yang populer antara lain @rockygerung (Rocky Gerung), @fahrihamzah (Fahri Hamzah), dan @K1ngPurwa. Sedangkan kubu yang pro-pemerintah antara lain @permadiaktivis (Permadi Arya) dan @Dennysirega7 (Denny Siregar).

Cuitan paling populer soal ini masih dipegang akun @Jokowi, lalu dilanjutkan @permadiaktivis. Di akunnya, Permadi mengunggah gambar yang membandingkan foto mobil Esemka, dengan Batu Gabion yang dipajang di Bundaran HI Jakarta.

Baca juga : Setelah Lolos Verifikasi, Pemohon KPR DP 0 Rupiah Tinggal Pilih Unit

Hanya saja, Ismail menyayangkan, cuitan-cuitan soal Esemka masih didominasi masalah politik, ketimbang soal produksi mobil. “Kasihan Esemka, yang produknya jadi kontroversi. Padahal pembeli butuh ‘bangga’ dengan produk yang dipakai,” tulisnya.

Soal amunisi kubu oposisi, @dennysirega7 menyatakan, kehadiran Esemka akan membungkam pihak yang menyebut Jokowi sebagai pembohong. Denny menceritakan, ada kubu yang selalu melayangkan kritik tanpa pernah bekerja. Tahun 2014, kubu itu menagih- nagih Esemka, dan menyebut Jokowi pembohong. Tahun 2017, kubu itu masih menagih Esemka.

Namun, pada 2019, saat Esemka muncul, kubu ini ternyata masih nyinyir dengan menyebut Esemka mobil China dan rakitan. “Di dunia ini ada yang berubah maju dan ada juga yang masih gitu-gitu aja,” cuitnya.

Senada disampaikan pendukung keras Jokowi, @teddygusnaidi (Teddy Gusnaidi). Dia menyebut, serangan kubu oposisi itu-itu saja. Amunisinya tidak pernah bervariasi.

“Esemka katanya khayalan, setelah di-launching, dibilang mobil China yang dikasih merek. Setelah dibandingkan, ternyata beda. Mereka bilang komponen bukan buatan lokal. Setelah dibuktikan, ternyata buatan lokal. Kembali lagi mereka bilang ini mobil China. Muter aja terus kayak upil,” sindirnya.

Baca juga : Sekolah Percaya Diri, Wujudkan Mimpi Anak Korban Trauma

Dari kubu oposisi, baik Rocky Gerung atau Fahri Hamzah menyoroti perpindahan hak merek Esemka ke tangan swasta. “Pasti ada perjanjian rahasia yang kita gak tahu...sehingga merek #ESEMKA bisa pindah ke tangan swasta yg mobilnya mirip buatan asing. Lalu disebut buatan anak bangsa,” cuit Fahri.

Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily menyadari, dari dulu Esemka kerap dijadikan alat politik untuk menyerang Jokowi. Dia yakin dengan peluncuran Esemka, amunisi untuk me nyerang Jokowi akan berkurang. Karena Jokowi sudah memenuhi harapan rakyat untuk mendorong mobil berbasis pada industri dalam negeri.

Kalaupun masih dinyinyirin, Ace menanggapi dengan santai. “Memang kalau orang yang tidak punya prestasi, ya hanya bisa nyinyir dan sinis,” pungkasnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.