Dark/Light Mode

Selamat Datang Banjir, Selamat Diuji Mas Anies

Rabu, 18 Desember 2019 08:07 WIB
Hujan deras yang mengguyur di sekitar Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, kemarin membuat beberapa titik di Jakarta banjir dan menyebabkan kemacetan. (Foto:  Antara)
Hujan deras yang mengguyur di sekitar Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, kemarin membuat beberapa titik di Jakarta banjir dan menyebabkan kemacetan. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Musim kering mulai menjauh dari Jakarta. Seharian kemarin, ibu kota negara yang akan diganti Kaltim itu, diguyur hujan deras yang menyebabkan banjir di be berapa titik. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan langsung kena sasaran omelan. Selamat datang hujan. Selamat datang banjir. Selamat diuji Mas Anies…

Kapusdatin Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, M Ridwan mencatat, akibat hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak sekitar pukul 1 siang, kemarin, ada 19 titik genangan air yang muncul di berbagai ruas jalan. Rinciannya, 4 titik di wilayah Jakarta Pusat, 3 titik di Jakarta Barat, 7 titik di Jakarta Selatan, dan 5 titik di Jakarta Timur.

Di Jakarta Barat, titik genangan air tertinggi ada di Jalan Tubagus Angke, Tambora, mencapai 30 centimeter (cm). Lalu di Jakarta Timur, titik genangan air paling tinggi di Jalan Bojana Tirta, Pulogadung yang mencapai 35 cm.

Di Jakarta Selatan, genangan paling tinggi di Jalan Gatot Subroto yang mencapai 30 cm. Tol Kuningan arah Cawang juga turut terendam air se tinggi 15 cm.

Jasa Marga mengoperasikan dua pompa, untuk mempercepat penyedotan air. Yang jadi sorotan adalah banjir di kawasan Senayan yang tingginya mencapai 40 cm. Dalam foto dan video yang beredar di media sosial, di Halte Atletik, depan Plaza Senayan, Jl. Asia Afrika, tampak belasan motor terendam air hingga bannya tak kelihatan.

Baca juga : Perhatikan Empat Hal Ini Saat Mau Klaim Asuransi

Kondisi yang sama terjadi di Jl. Pintu I Senayan, depan FX Plaza. Tinggi genangan air juga setinggi betis orang dewasa. Sementara di Pintu X GBK, arah Gerbang Pemuda depan TVRI, banjir merendam trotoar.

Syukur, banjir hanya sekitar satu jam, genangan air mulai surut. Ini karena petugas Dinas Sumber Daya Air DKI melakukan tindakan penanganan genangan air dengan membuka dan membersihkan tali-tali pada saluran air yang tersumbat.

Tentu saja, yang disalahkan atas terjadinya banjir ini adalah Gubernur DKI Anies Baswedan. Anggota Komisi D DPRD dari Fraksi PDIP, Yuke Yurike menyebut, Anies lebih mengedepankan program pencitraan ketimbang program penanggulangan banjir. “Roadmap untuk penanggulangan banjir pada 2020 tidak jelas,” kritik Yuke, kemarin.

Yuke bilang, Anies kurang melakukan upaya preventif dalam menangani banjir di ibu kota. Tidak ada upaya pemeliharaan serta pengerukan waduk dan sungai di Jakarta. Saluran gorong-gorong dan saluran air lainnya juga tidak dipersiapkan untuk mengatasi hujan di musim penghujan yang sudah di depan mata.

Selain itu, lanjutnya, program naturalisasi sungai yang digaungkan Anies saat kampanye Pilkada DKI 2017 tidak berjalan. Tidak ada kegiatan pembebasan lahan oleh Pemprov DKI.

Baca juga : Indonesia Ucapkan Selamat Ke PM Johnson

Di jagat Twitter, banjir Jakarta langsung menjadi trending topic. Selain curhat, para netizen alias warganet juga mengkritik dan nyinyirin Anies. “Jakarta banjir lagi. Tenang gaes stok kambing hitamnya masih banyak kok. CC @anies baswedan,” cuit @Hanifah933.

Akun @ArkanaVin mencuit satire. “Bukan Jakarta kalau hujan nggak banjir. Terima kasih pak Anies warga semakin bahagia dengan kolam gratis ini, lanjutkan,” kicaunya.

Kalimat satire juga ditulis akun @cretivox. “Terima kasih pak Anies telah mengembalikan banjir yang sudah lama hilang,” tulisnya. “Hellow pak @anies baswedan. Jangan sampai #4nies CuciTangan,” sambar @RizmaWidiono.

Tapi, ada juga yang membela Anies. Akun @nadyafhebr salah satunya. Dia meminta netizen tak menyalahkan Anies saja. “Aku bukan Anies holic atau BaswedanLovers. Tapi aku sangat menyayangkan dengan orang-orang yang memprotes banjir ke Anies, ya memang Anies kurang juga but before u protes, berkaca dululah sama diri sendiri, adakah hal baik yang udah dilakukan agar lingkungan kita juga baik?” cuitnya.

Pembelaan juga datang dari @kusnul_adja. “Memangnya banjir ada sejak Gubernur Anies?” tanya dia. “Dari jaman sebelum Anies juga emang udah banjir. Banjir salahin gubernur, anehnya,” timpal @Abil344.

Baca juga : Belajar Baca Al-Quran Setelah Ditinggal Ayah

Sementara akun @asong66 menyebut, persoalan banjir adalah ujian bagi Anies. “Selamat datang banjir, selamat diuji Mas Anies,” cuitnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Juani Yusuf menolak, penyebutan kata banjir. Yang tepat, kata dia, genangan air. Juani yang meninjau lokasi banjir mengklaim, tidak ada masalah dengan saluran air di kawasan Senayan. Air, katanya, hanya mengantre masuk ke dalam saluran.

“Kebetulan tadi curah hujan cukup tinggi, saluran air kita enggak masalah dan di sana tadi air antre saja, kita buktikan dengan air surut,” ujar Juani. Dia menyebutkan, Dinas SDA DKI akan menambah mulut-mulut saluran untuk mem perlancar aliran air agar genangan air tidak kembali terjadi. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.