Dark/Light Mode

Sepeda Hilang Hingga Nyawa Melayang

Jakarta Belum Ramah Pesepeda Dan Pejalan Kaki

Sabtu, 10 Mei 2025 06:50 WIB
Pesepeda melintas di jalur khusus sepeda, ruas Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. (Foto: Tedy Octariawan Kroen/RM.ID)
Pesepeda melintas di jalur khusus sepeda, ruas Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. (Foto: Tedy Octariawan Kroen/RM.ID)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jakarta masih belum ramah terhadap pejalan kaki dan pesepeda. Hal itu disampaikan Koalisi Mobilitas Berkelanjutan (KMB) saat beraudiensi dengan Anggota DPRD DKI Jakarta Francine Widjojo, Senin (5/5/2025).

Koalisi yang merupakan gabungan dari Road Safety Association, Bike to Work Indonesia, Pekerja Bersepeda, Koalisi Pejalan Kaki dan Komite Penghapusan Bensin Bertimbal ini, menyampaikan berbagai permasalahan yang dihadapi pejalan kaki dan pesepeda.

“Berdasarkan diskusi dengan teman-teman dari Koalisi Mo­bilitas Berkelanjutan, dapat disimpulkan bahwa Jakarta masih belum aman bagi pesepeda dan pejalan kaki. Apalagi, bagi te­man disabilitas,” kata Francine, Rabu (7/5/2025).

Francine mengungkapkan, ada satu teman pesepeda tuna rungu yang 12 kali kecelakaan. Pada­hal, sudah mengenakan penanda.

Baca juga : MU-Spurs Di Final Liga Eropa, Duel Tim Pesakitan

Bahkan, lanjut dia, pesepeda wanita bernama Lulu Junayah meninggal akibat taksi yang ber­henti mendadak, lalu membuka pintunya di jalur sepeda di depan Kedutaan Besar Jepang, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat. Tubuh Lulu terpental ke jalan dan tertabrak sepeda motor.

“Kehilangan nyawa ini tidak terjadi jika pengendara bermo­tor tertib berkendara. Taksi seharusnya tidak berhenti di jalur sepeda. Pejalan kaki dan pesepeda seharusnya mendapat hak yang sama atas keselamatan dan keamanan di jalan raya,” tegasnya.

Francine mengatakan, ke­jadian tragis itu harus menjadi refleksi bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan para pesepeda. Bukan sekadar membangun atau menyediakan fasilitas bagi pesepeda atau pejalan kaki.

“Tingkatkan upaya penga­wasan terhadap keamanan dan keselamatannya, termasuk bagi pesepeda perempuan,” pintanya.

Baca juga : Curry Absen, Warriors Jadi Tim Kacangan

Francine yang juga anggota Panitia Khusus (Pansus) Per­parkiran DPRD DKI, juga me­nyorot pencurian sepeda yang dialami pesepeda wanita ber­nama Mimi.

Mimi kehilangan sepeda di parkiran Mass Rapid Tran­sit (MRT) Jakarta.

“Perlu ditingkatkan lagi ke­amanan dan awasi agar kejadian serupa tidak terulang,” tandasnya.

Selain itu, ada beberapa Jem­batan Penyeberangan Orang (JPO) yang belum ramah lansia dan disabilitas, karena menggu­nakan tangga bertingkat-tingkat dan memutar panjang.

Baca juga : Steffi Zamora, Kondangan Bareng Nino Ke Pernikahan Luna & Maxime

“Akan kami sampaikan ke di­nas terkait untuk ditindaklanjuti, termasuk Dinas Perhubungan,” ucapnya.

Salah seorang dari Pekerja Bersepeda yang hadir, Ariyo Bimmo mengatakan, pembangunan sarana mobilitas di Jakarta masih sangat menitikberatkan pada kendaraan bermotor. Alias, minim untuk pesepeda dan pejalan kaki.

“Keselamatan di jalan raya memang tanggung jawab bersa­ma. Namun Pemerintah berperan vital untuk memastikannya, melalui pembangunan. Jangan biasakan bilang kecelakaan se­benarnya dapat dicegah dan diminimalisir,” ujar Ariyo.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.