Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

YLKI: Mari Dukung PSBB, Jangan Ada Ide Aneh-aneh

Kamis, 9 April 2020 21:43 WIB
Diam di rumah/Ilustrasi (Grafis: Mice)
Diam di rumah/Ilustrasi (Grafis: Mice)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengajak semua pihak mendukung pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang akan diterapkan di Jakarta mulai besok. Dukungan yang sungguh-sungguh dan konsisten dibutuhkan demi terhentinya wabah Covid-19 di Jakarta.

"Walau PSBB sejatinya sangat terlambat dan hanya secuil dari kebijakan karantina wilayah dalam UU tentang Karantina Kesehatan, semua pihak harus mengawal. Agar PSBB efektif untuk membendung wabah Covid-19 di Kota Jakarta," katanya dalam keterangan yang diterima redaksi, Kamis (9/4).

Baca juga : Nunggak PBB, Jangan Harap Dapat Tanda Tangan Camat

Dia pun menekankan, jangan ada ide aneh-aneh, dan nyeleneh. Termasuk ide Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, agar ojek online (ojol) boleh mengangkut penumpang (orang). "Ini ide kontraproduktif, bertentangan secara diametral dengan protokol kesehatan phisical distancing. Pemerintah Pusat/Kemenkes harus menolak ide atau usulan ini," tegasnya.

Untuk meringankan beban mitra driver selama wabah, lanjut Tulus, pihak aplikator sebaiknya melakukan relaksasi. Yaitu dengan menurunkan potongan driver, yang selama ini 20 persen, bisa menjadi 10-15 persen. Jadi, bukan membolehkan mereka mengangkut penumpang.

Baca juga : Dukung PSBB, Menag Dorong Gerakan Ziswaf Bantu Sesama

"Selanjutnya, mari kita awasi dengan seksama pemberian insentif pada kelompok miskin dan rentan miskin yang terdampak oleh wabah Covid-19, dan implementasi PSBB. Agar tepat sasaran," tambahnya.

Jika nantinya PSBB belum atau tidak efektif membendung wabah Covid-19 di Jabodetabek dan bahkan daerah lainnya, sambung Tulus, dia mengajak semua pihak dorong agar Presiden Jokowi agar tidak ragu untuk menerapkan karantina wilayah. Bahkan karantina rumah, sebagaimana mandat UU tentang Karantina Kesehatan.

Baca juga : YLKI Buka Posko Pengaduan Wabah Virus Corona

"Keamanan, keselamatan, dan nyawa warga Indonesia tak bisa dinegosiasikan dengan pertimbangan apa pun. Apalagi hanya pertimbangan ekonomi dan investasi," tutupnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.