Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Jumlah Penumpang Mulai Naik, MRT Pede Bisa Capai 70 Ribu Orang Per Hari
Kamis, 2 Juli 2020 20:09 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - PT MRT Jakarta optimis jumlah penumpang bakal terus meningkat seiring dengan penerapan PSBB Transisi dan masyarakat beraktivitas normal lagi. MRT menargetkan jumlah penumpang mencapai 70 ribu per hari.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengungkapkan, jumlah penumpang saat ini terus naik. Pada Juni, jumlahnya masih di bawah 5.000 per hari. Pada 1 Juli kemarin, sudah di atas 20 ribu per hari. Dia pun optimis, perlahan jumlah penumpang akan naik menjadi 70 ribu. Hal ini sesuai dengan kapasitas penumpang maksimal dengan penerapan protokol kesehatan.
Baca juga : Sembilan Pedagang Kena Corona, Mulai Besok, Pasar Palmerah Libur 3 Hari
"Kalau ternyata nanti jumlah penumpang di atas 70 ribu, kami akan mengambil langkah memperpanjang peak hour. Yang sebelumnya hanya 4 jam, menjadi 6 jam. Masing-masing 3 jam pagi hari, dan 3 jam sore," kata William, dalam Forum Jurnalis MRT, Kamis (2/7).
Selain itu, William juga meyakinkan warga bahwa MRT Jakarta merupakan sarana yang aman untuk bertransportasi. Sebab, pelayanan MRT menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Baca juga : Utang Luar Negeri Naik, Tapi Masih Aman Terkendali
"Kita konsisten dan disiplin bahwa semua penumpang dan petugas mematuhi protokol yang telah ditetapkan. Sampai vaksin ditemukan. Selama belum ada vaksin protokol itu bakal terus diterapkan," ujarnya.
Dia mengungkapkan, dari beberapa negera yang transportasi publik menjadi andalan tingkat keterpaparannya sangat rendah. Tentunya ini karena transportasi publik itu menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Baca juga : MRT Pede Bisa Layani Lonjakan Penumpang
"Sampai saat ini di MRT tidak ada yang terpapar. Ini karena penerapan protokol kesehatan yang ketat. Seperti, wajib menggunakan masker, pengecekan suhu tubuh. Saya pastikan calon penumpang dan petugas yang suhunya di atas 37,3 derajat celcius tidak diperbolehkan masuk," tegasnya. [MRA]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya