Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Pegawai Kantor di DKI Banyak Yang Kena Covid
Pak Anies, Bagaimana Ini?
Selasa, 28 Juli 2020 11:11 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Perkantoran di Ibu Kota kini terus mendapat sorotan publik, seiring kian banyaknya pasien positif yang ditemukan di wilayah tersebut. Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 mencatat, hingga 25 Juli 2020, terdapat 375 pegawai yang terjangkit Covid di 59 kantor/instansi di wilayah DKI Jakarta.
Soal ini, Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio mengaku tak heran. Menurutnya, hal itu terjadi lantaran tak ada pengawasan yang memelototi sektor perkantoran.
"Perkantoran memang tidak ada yang ngawasin. Siapa yang ngawasin? Saya selalu tegaskan pada Gubernur Anies Baswedan, agar mengawasi setiap kebijakan yang dikeluarkan. Jika melanggar, cabut izinnya. Tapi, ini kan tidak," keluh Agus kepada RMco.id, Selasa (28/7).
Baca juga : Terawan Berusaha Cari Obat Selamat
"Tidak adanya ketegasan sanksi, membuat banyak orang menganggap ini sebagai hal yang sepele," tandasnya.
Agus menyoroti, protokol kesehatan yang dijalankan di mayoritas perkantoran, umumnya masih terbatas pada pengecekan suhu tubuh di lobi gedung, dan penyediaan hand sanitizer dan tempat cuci tangan plus sabun.
Tetapi, aturan mengenai shift dan jumlah karyawan yang masuk kerja, masih belum terpantau. Banyak bos di sejumlah perkantoran, masih mengabaikan hal ini.
Baca juga : Sri Mulyani: Jangan Benci, Jangan Pakai Bahasa Kasar
Padahal semestinya, sesuai anjuran Gugus Tugas, seluruh perkantoran - baik instansi pemerintah ataupun swasta - harus membatasi jumlah karyawan yang masuk. Maksimal, 50 persen dari total karyawan. Sisanya bekerja dari rumah.
Selain itu, karyawan yang tidak sehat sebaiknya tidak usah ke kantor dulu. Apalagi, karyawan yang memiliki komorbiditas atau penyakit bawaan seperti jantung, diabetes, dan hipertensi.
"Minimnya pembatasan dan tidak dijalankannya sistem shifting yang baik dalam mengatur jumlah karyawan yang masuk kerja, tidak hanya menimbulkan kerawanan potensi Covid di kantor. Sebelum sampai kantor, potensi juga sudah tercipta. Terjadi penumpukan orang di jalan, di stasiun kereta. Ini kan juga bisa menjadi sumber penularan," papar Agus.
Baca juga : Hati-hati, Cuma 2 Kelurahan di DKI Yang Bebas Covid
Ia melihat, akan banyak sektor lain di luar perkantoran, yang berpotensi menjadi klaster baru penularan Covid.
"Ini sudah herd immunity. Siapa yang kuat, dia yang tahan. Nggak ada lagi bisa nahan. Ini harus diwaspadai oleh kita semua," tutur Agus. [KPJ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya