Dark/Light Mode

Sering Pesan Makanan Online

Tersangka Narkoba Vape Kerap Kasih Tip Ke Ojol

Senin, 12 November 2018 13:31 WIB
Rumah yang dijadikan pabrik vape narkoba disegel dengan garis polisi. (Foto: Paul Yoanda/Rakyat Merdeka)
Rumah yang dijadikan pabrik vape narkoba disegel dengan garis polisi. (Foto: Paul Yoanda/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepolisian mengungkap peredaran narkoba yang dikemas dalam rokok elektrik vape. Dari pengungkapan tersebut, Kepolisian mengamankan 18 tersangka dari beberapa tempat. Pabrik vape tersebut berada di pemukiman elit Janur Elok, Kelapa Gading Jakarta Utara. Dari pengamatan, bangunan rumah tersebut terbillang cukup mewah. Terdiri dari dua lantai dengan lebar lebih dari 10 meter dan panjang hampir 15 meter. 

Sebelum masuk harus melalui pos keamanan. Begitu sampai, pagar cukup tinggi membatasi rumah berkelir abu-abu itu dari Jalan Janur Elok VII, tempat rumah tersebut berada. Selain pagar yang cukup tinggi, bangunan juga makin terlihat mewah karena cukup tinggi. Jumat (9/11), rumah tersebut terlihat sepi. Pagar akses masuk dalam keadaan tersegel garis polisi. Selain pagar untuk akses masuk, garis Polisi juga tampak di pintu masuk bagian dalam. Demikian pula di satu unit mobil yang hari itu masih tertinggal di garasi sekaligus halaman rumah.

Tak seperti tempat yang habis digerebek aparat Kepolisian, hari itu jendela-jendela rumah tersebut dalam keadaan terbuka. Sedangkan bagian depan rumah kotor seperti tak terawat. Berbagai benda berserakan di halaman yang juga dijadikan garasi kendaraan.

Baca juga : Jadi Cawabup, Yosa Octora Setor Rp 1,2 Miliar

Layaknya di perumahan mewah, siang itu, suasana di perumahan tersebut tampak sepi. Tak banyak aktivitas warga di perumahan tersebut. Lalu lalang kendaraan pun tak banyak terlihat di perumahan itu. Hanya ada beberapa kendaraan yang parkir di badan jalan.

Wahyu, warga yang biasa beraktivitas di sekitar rumah bernomor 12 itu mengaku tak mengetahui kegiatan sehari-hari penghuni rumah itu. Kata dia, biasanya memang selalu ada penghuni yang berkumpul di rumah itu. "Biasanya ramai orangnya. Masih muda-muda. Mungkin masih ABG-ABG. Orang-orangnya jarang keluar dari rumah. Untuk makan saja sering pesan online. Nanti tahu-tahu ada ojol yang nanya rumah Nomor 12 yang mana," ucap Wahyu, saat ngobrol-ngobrol.

Meski jarang keluar dari rumah, Wahyu menganggap bahwa para penghuni rumah itu sebagai orang baik. Soalnya, dia kerap melihat pengemudi ojol mendapatkan tip jika sudah selesai mengantarkan pesanan. "Kayaknya kalau dilihat, baik orangnya. Biasanya suka ngasih uang ke ojol yang nganterin pesanannya," terangnya.

Baca juga : Dua Pegawai Kemenkeu Kembali Teridentifikasi

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa rumah tersebut bukan milik para tersangka. Menurut Wahyu, rumah itu disewa. "Itu juga belum lama kok nyewanya. Kalau nggak salah, paling baru tiga bulan. Masih baru banget," bebernya. Dia pun berharap Polisi mengungkap kasus ini dengan cepat. Apalagi, saat ini vape sedang digandrungi masyarakat. Katanya, akan sangat berbahaya jika peredaran vape narkoba terus berlanjut.

"Mudah-mudahan diungkap sampai akar-akarnya. Apalagi pemerintah lagi galak-galaknya perang lawan narkoba. Kalau bisa malah hukumannya maksimal, biar pada jera yang mau coba-coba atau masih jalanin bisnis nggak bener begitu," ucapnya.

Senada, Siti, warga lainnya mengungkapkan, hampir tak pernah melihat aktivitas di rumah tersebut. Kata dia, rumah besar itu kerap sepi. Kondisi rumahnya pun tampak kotor tak terawat. Oleh penghuni rumah, seolah tak pernah dibersihkan. “Ya memang sepi. Cuma ada suara anjing. Terus depan rumahnya selalu kotor, seperti tidak pernah disapu,” kata Siti. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.