Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

PDIP Kebon Sirih Sebut, Pengawasan PSBB Di DKI Melempem

Selasa, 19 Januari 2021 05:39 WIB
Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Steven Setiabudi Musa (Foto: Istimewa)
Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Steven Setiabudi Musa (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat di DKI Jakarta, yang sudah berjalan sepekan terakhir, mendapatkan kritik dari politisi PDIP di Kebon Sirih, Steven Setiabudi Musa. Sebab, dia melihat fakta di lapangan, pengawasan yang dilakukan Pemprov DKI melempem dan jauh dari harapan.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta ini menyesalkan lemahnya penegakan aturan di DKI selama PSBB ketat. “Sangat jelas kalau kita lihat di jalan-jalan, aktivitas warga Jakarta seperti biasa. Mobilitas warga juga sangat tinggi. Sudah jelas PSBB ketat tidak dihiraukan oleh masyarakat karena lemahnya pengawasan,” ujarnya, Selasa (19/1).

Baca juga : Satpol PP Siagakan 2.000 Personel Awasi PSBB Ketat Di DKI

Anggota Dewan dari daerah pemilihan Jakarta Utara itu menambahkan, pengawasan yang dilakukan Pemprov DKI cenderung hanya beberapa saat saja. Itu pun hanya pada tempat-tempat tertentu, seperti kawasan Tanah Abang dan Tugu Proklamasi. ”Padahal, di tempat-tempat lain, masih banyak pelanggaran yang terjadi,” beber mantan wartawan itu.

Dia pun membantah klaim Pemprov DKI bahwa Jakarta mengalami kemajuan. Terutama kesadaran masyarakat menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak), mencegah penyebaran Covid 19. “Bagaimana perbaikan? Kenyataannya, yang terpapar positif semakin meningkat. Selalu di atas 2.000-an. Bahkan beberapa kali meyentuh angka 3.000-an kasus positif,” sindir anggota dewan yang sudah dua periode duduk di Kebon Sirih itu.

Baca juga : BI: Kinerja Industri Pengolahan Mulai Membaik

Vokalis partai Banteng itu pun menyesalkan adanya sikap Pemprov DKI yang kerap mengkambinghitamkan hari libur nasional sebagai salah satu penyebab meningkatnya Covid-19.

”Hari libur selalu menjadi kambing hitamnya Pemprov DKI. Padahal, kalau mau jujur, pengawasan di lapangan yang tidak maksimal. Liburan itu sudah lewat lama, jangan dijadikan alibi. Kalau liburan selalu menjadi patokan, itu bentuk dari malasnya Pemprov DKI memutus rantai Covid-19,” ucapnya. [WUR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.