Dark/Light Mode

Dengan Prosedur Tetap Covid-19

DKI Jakarta Makamkan Sekitar 100 Jenazah Per Hari

Selasa, 26 Januari 2021 00:46 WIB
Petugas pemakaman memasukan peti jenazah di TPU Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (22/1/2021). [Foto : Putu Wahyu Rama / RMc .id / Rakyat Merdeka]
Petugas pemakaman memasukan peti jenazah di TPU Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (22/1/2021). [Foto : Putu Wahyu Rama / RMc .id / Rakyat Merdeka]

RM.id  Rakyat Merdeka - DKI Jakarta saat ini harus memakamkan sekitar 190 jenazah per hari, dengan pemakaman yang menggunakan prosedur tetap (protap) Covid-19 lebih banyak dibanding jenazah biasa.

Hal ini diakui Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Suzi Marsitawati di Balai Kota Jakarta. "Kami memakamkan dengan protokol Covid -19 itu kurang lebih sehari ada 100 jenazah. Sedangkan yang non Covid-19 itu kurang lebih 90 jenazah per hari. Jadi ada 190 jenazah yang harus kami makamkan dalam sehari," katanya, Senin (25/1/).

Karena angka kematian yang menunjukkan peningkatan, Suzi mengatakan, pihaknya terus menyiapkan lahan baru pemakaman. Hal ini demi mengantisipasi minimnya lahan makam, walau hal itu membutuhkan waktu, sehingga harus dilakukan secara bertahap.

Baca juga : Nambah 3.536 Kasus Covid-19, DKI Jakarta Cetak Rekor Lagi

"Kan tidak mudah dalam sehari memakamkan empat orang. Jadi kami menyiapkan, awalnya kami mengakomodir di Tegal Alur (Jakarta Barat) dan Pondok Rangon (Jakarta Timur) yang sebetulnya itu bukan untuk Covid-19. Tapi karena pandemi, sehingga kami gunakan, untuk mempermudah," ujar Suzi.

Pembukaan makam di Pondok Rangon dan Tegal Alur tersebut, dilakukan Suzi karena saat awal pandemi, masyarakat khawatir terjadi penularan Covid-19 bila jenazah suspek maupun terkonfirmasi dibawa ke rumah. Karena itu, setelah jenazah dimandikan, langsung dibawa petugas ke pemakaman untuk segera dikebumikan atau dikremasi.

"Saat itu, pada pandemi pertama, kami menyiapkan makam dalam satu hari sekitar 30-40 lubang. Sehingga tidak memungkinkan di TPU lain, karena nggak ada lagi lahannya," ujar Suzi.

Baca juga : Alasan Puasa, Vaksinasi Covid-19 DKI Ditunda Menjadi 15 Januari

Untuk lahan atau tempat makam saat itu hanya ada di Tegal Alur dan Pondok Rangon yang saat ini sudah penuh. "Makanya kami sekarang membuka lahan baru seperti Rorotan (Jakarta Utara), Srengseng Sawah (Jakarta Selatan), kemudian Bambu Apus (Jakarta Timur) serta TPU Dukuh (Jakarta Timur)," tuturnya.

Suzi menambahkan, bahwa lahan di TPU Dukuh tidak hanya bagi jenazah Covid-19. Namun juga untuk jenazah lain non Covid-19 yang membutuhkan pelayanan. "Jadi kami pelan-pelan (perluasannya). Kami juga dibantu (dinas lain) untuk penggunaan alat berat (pematangan lahan makam)," katanya.

Sebelumnya, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta juga membenarkan ada penyiapan dana sebesar Rp 185 miliar bagi pengadaan makam khusus jenazah Covid-19.

Baca juga : Bamsoet Optimis UU Ciptaker Mampu Bangkitkan Sektor Properti

Suzi Marsitawati menyebutkan, uang yang disiapkan sebesar Rp 185 miliar digunakan untuk membeli lahan kuburan di lima lokasi, yakni TPU Srengseng Sawah, TPU Bambu Wulung (Bambu Apus), TPU Dukuh, TPU Semper dan TPU Joglo.

Meski demikian, jelasnya, pembelian lahan pemakaman di lima lokasi tersebut tidak menghabiskan seluruh dana sebesar Rp 185 miliar. Tapi masih ada sisa anggaran dari pembelian lahan itu. [RSM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.