Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tak Mau Kecolongan Lagi

Petugas Bakal Pelototin Pemudik Via Jalan Tikus

Minggu, 11 April 2021 06:10 WIB
Penumpang sedang menaiki bus antar provinsi di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Sabtu (10/4/2021). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan akan meniadakan layanan angkutan mudik pada masa pelarangan mudik Lebaran pada 6 sampai 17 Mei 2021. (Foto: Dwi Pambudo/RakyatMerdeka/RM.id)
Penumpang sedang menaiki bus antar provinsi di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Sabtu (10/4/2021). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan akan meniadakan layanan angkutan mudik pada masa pelarangan mudik Lebaran pada 6 sampai 17 Mei 2021. (Foto: Dwi Pambudo/RakyatMerdeka/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Aparat kepolisian berupaya lebih keras untuk menghalau masyarakat pulang kampung menjelang hari raya Idul Fitri. Tak hanya menyekat jalan, tahun ini petugas akan pelototin jalur tikus.

Pemerintah telah menyiapkan 300 titik pemeriksaan disiapkan untuk mencegah arus mudik Lebaran pada 6 sampai 17 Mei 2021 mendatang.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengingatkan warga Ibu Kota agar mematuhi anjuran pemerintah untuk tidak mudik Lebaran.

Baca juga : Djarum Gandeng Chandra Asri Gelar Aspal Plastik Di Kudus

“Kalau sadar bahaya Covid-19, warga tidak akan mengelabui aturan dengan nekat mudik melalui jalur-jalur tikus. Kalau sudah sadar, sekalipun pintunya terbuka maka tak akan mudik,” kata Riza kepada wartawan kemarin.

Riza menuturkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak pernah berhenti mengingatkan bahaya Covid-19. Serta, pentingnya menerapkan protokol kesehatan (prokes). Ditegaskannya, larangan mudik untuk melindungi orang lain agar terpapar Covid-19. Terutama orang tua dan saudara di kampung.

“Jangan sampai kehadiran kita di kampung membawa masalah. Karena egoisme kita, ada anggota keluarga di kampung tertular dan meninggal,” cetus Wagub.

Baca juga : Event Olahraga, Kemenpora Bakal Pelototi Penerapan Prokes

Politisi Gerindra ini menekankan, prokes merupakan sebuah kebutuhan. Sehingga, setiap orang seharusnya menjalankan prokes bukan karena takut sanksi. Juga bukan karena ada banyak aparat yang berjaga. Tetapi, murni karena kesadaran untuk melindungi diri sendiri dan orang lain.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengungkapkan, banyak cara dilakukan pemudik untuk mengelabui petugas seperti tahun kemarin. Mulai dari numpang di bagasi bus, memakai ambulans, sampai melalui jalur tikus.

Dia menuturkan, pihaknya akan melakukan penyekatan di 8 titik untuk mencegah pemudik.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.