Dark/Light Mode

Jaga Pasokan Komoditas Pangan

SHS Targetkan Panen Bawang Merah 130 Ton Jelang Puasa

Rabu, 10 Maret 2021 09:38 WIB
Ilustrasi (Foto: Ist)
Ilustrasi (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Sang Hyang Seri (Persero) atau SHS bersama PT Alami Orion Agrotama (AOA) sepakat bekerja sama membudidayakan bawang merah di Sukamandi, Subang Jawa Barat.  Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI sekaligus Ketua BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Klaster Pangan, Arief Prasetyo Adi mengatakan, kerja sama tersebut merupakan upaya untuk memastikan ketersediaan bahan kebutuhan pokok. Salah satunya bawang merah menjelang Bulan Puasa dan Lebaran.

Untuk itu, pihaknya mendukung penuh kerja sama antara SHS dengan AOA dalam budidaya penanaman bawang merah, dengan memanfaatkan lahan pertanian milik SHS. “Kami terus memastikan ketersediaan kebutuhan pokok, khususnya menjelang hari besar keagamaan seperti Bulan Puasa dan Lebaran," ujar Arief, melalui siaran pers, Selasa (9/3).

Beberapa waktu lalu, RNI bersama Anggota BUMN Klaster Pangan juga sudah memastikan ketersediaan beras melalui kolaborasi pengembangan Pilot Project Food Estate 1.000 hektar (ha) di Sukamandi Subang. Serta kerja sama penyerapan gabah antara SHS dengan Food Station.
"Saat ini, kami mulai masuk ke bawang merah, menyusul dipastikannya ketersediaan gula yang sebentar lagi memasuki musim giling, serta ketersediaan daging sapi dan ayam,” ungkapnya.

Baca juga : Pangeran Cendana Merana

Di kesempatan yang sama, Direktur Utama SHS Karyawan Gunarso menjelaskan, sebagai langkah awal, kerja sama ini akan dilakukan dengan memanfaatkan lahan seluas 10 hektar. Dengan target produktivitas sekitar 12-13 ton bawang merah per hektar.  Menurut Karyawan, jenis bawang merah yang dikembangkan adalah varietas Bima dengan masa tanam sekitar 65 hari.

"Ditargetkan panen perdana dilakukan pada awal Mei 2021. Sehingga dapat langsung memasok kebutuhan bawang merah di Bulan Puasa dan menjelang Lebaran," janjinya. Ia menilai, kerja sama ini potensial untuk ditingkatkan, mengingat baik SHS maupun AOA memiliki pengalaman yang baik dalam bidang budidaya dan pengembangan tanaman pangan.

Apalagi di tengah kondisi pandemi yang belum sepenuhnya kembali normal ini, kolaborasi antar BUMN maupun dengan sektor publik menjadi keniscayaan, guna mewujudkan tujuan ketahanan pangan nasional. "Nah, untuk memastikan penyerapan pasca panen, kerja sama ini dirancang melalui skema yang terintegrasi dari hulu hingga hilir, baik dari sisi budidaya, distribusi hingga penjualannya," terang Karyawan.

Baca juga : Sang Hyang Seri Targetkan Panen 6 Ribu Ton Gabah

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi menambahkan, kolaborasi BUMN dan swasta sangat penting dalam menjaga ketahanan pangan. Khususnya menjelang Bulan Puasa dan Lebaran. Pasalnya, di momen-momen tersebut biasanya harga komoditas pangan, seperti bawang merah melambung tinggi. Hal tersebut diakibatkan meningkatnya kebutuhan masyarakat, sementara ketersediaan bawang merah terbatas.

"Makanya, apa yang dilakukan oleh BUMN Klaster Pangan ini merupakan langkah yang baik dan harus mendapat dukungan penuh pemerintah," pungkasnya. [IMA]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.