Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Prokes Kendor Pasca Vaksinasi Covid-19

Klaster Perkantoran DKI Melonjak Tiga Kali Lipat

Rabu, 28 April 2021 06:25 WIB
Karyawan melakukan aktivitas di pusat perkantoran, kawasan SCBD, Jakarta. (Foto: ANTARA/Muhammad Adimaj)
Karyawan melakukan aktivitas di pusat perkantoran, kawasan SCBD, Jakarta. (Foto: ANTARA/Muhammad Adimaj)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jumlah kasus positif Covid-19 klaster perkantoran kembali meningkat. Ada 400 kasus lebih di 100 perkantoran dalam sepekan terakhir. Ironisnya, lonjakan itu terjadi di kantor yang pegawainya sudah menerima vaksinasi.

Berdasarkan pantauan, sejumlah perkantoran di Jakarta sudah mulai ramai. Setiap hari transportasi massal seperti kereta Commuter line, Transjakarta, LRT, dan MRT penuh saat jam sibuk, baik pagi dan sore hari. Hal itu bisa dilihat dari panjangnya antrean penumpang kereta di Stasiun di daerah penyangga Ibu Kota.

Sayangnya, mulai tingginya mobilitas masyarakat tidak diikuti kepatuhan penerapan protokol kesehatan (prokes). Penerapannya sudah kendor. Pembatasan kapasitas di kantor sering diabaikan. Padahal, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. Yakni, membatasi jumlah pegawai di perkantoran 50 persen dari kapasitas.

Baca juga : Bamsoet Puji Kerja Sama Vaksinasi Dinkes DKI, Gerak BS Dan RS Islam Jakarta

Tak Cuma itu, ada pengelola gedung yang sudah tidak menyediakan petugas di pintu masuk untuk memeriksa suhu dan mengarahkan untuk selalu cuci tangan. Di kantin-kantin, se­tiap jam istirahat, penuh dengan orang tak memakai masker. Kondisi tersebut disinyalir penyebab penularan Covid-19 di perkantoran melonjak tiga kali lipat.

Kurang Personel

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertrans) DKI Jakarta, Andri Yansah mengakui, kasus Covid-19 klaster perkantoran di Ibu Kota mengalami peningkatan tiga kali lipat.

Baca juga : Waduh, Klaster Perkantoran Di DKI Meningkat Lagi Nih

Andri menduga, peningkatan kasus Corona pada klaster perkantoran akibat pegawai tidak patuh prokes, seperti pembatasan kapasitas 50 persen.

Disnakertrans, sambung Andri, terus melakukan pengawasan prokes pencegahan Covid-19 di perkantoran. Hanya saja, diakuinya, pengawasan tidak optimal karena pihaknya kekurangan personel.

“Ada 84.215 badan usaha yang harus diawasi. Total pekerjanya sampai 2.410.518 orang. Adapun jumlah tim pengawas setiap harinya, hanya 18 tim,” ungkap Andri.

Baca juga : Ayo Disiplin Prokes, Agar Tak Kena Tsunami Covid-19 Seperti Di India

Tim itu, lanjutnya, terdiri atas 15 tim dari lima Suku Disnakertrans. Dan, 3 tim dari Disnakertrans. Tugasnya, 15 tim dari Suku Disnakertrans melakukan pengawasan reguler. Sedangkan 3 tim dari Disnakertrans melakukan pengawasan berdasar laporan masyarakat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.