Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencatat, kasus penularan Covid-19 dari klaster perkantoran kembali meningkat. Dilansir dari akun Instagram Pemprov DKI Jakarta @dkijakarta, peningkatan jumlah klaster Covid-19 terjadi dalam sepekan terakhir.
“Jumlah kasus konfirmasi Covid-19 pada klaster perkantoran dalam seminggu terakhir mengalami kenaikan,” tulis Pemprov DKI, Sabtu (25/4).
Pemprov DKI menuliskan, para periode 5-11 April 2021 terdeteksi di 78 perkantoran dengan jumlah kasus 157. Sedangkan pada periode 12-18 April 2021 kasus Covid-19 ada di 177 perkantoran dengan jumlah kasus positif 425 kasus.
Baca juga : Saat Haid Boleh Divaksin Covid-19 Kok
Pemprov DKI juga menyebut, klaster penularan terdeteksi justru pada perkantoran yang sudah menerima vaksinasi Covid-19. Pemprov DKI pun kembali memberikan peringatan agar tidak mengabaikan protokol kesehatan, meski sudah menjalani vaksinasi. Vaksinasi disebut hanya memperkecil risiko terkena gejala berat dan komplikasi akibat Covid-19, namun tetap bisa menularkan Covid-19 apabila terinfeksi.
“Karena itu, menerapkan prokes penting dilakukan. Mari saling melindungi, diri dan orang sekitar kita dengan menjalankan 5M dengan disiplin tinggi, demi memutus rantai penularan Covid-19,” tulis Pemprov DKI.
Diketahui, angka kumulatif kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 404.167 kasus per tanggal 24 April 2021. Dari angka kumulatif tersebut, terdapat 390.334 pasien sembuh, 7.210 pasien aktif, dan 6.623 pasien Covid-19 meninggal dunia.
Baca juga : Perketat Protokol Kesehatan Prioritaskan Vaksinasi Lansia
Terkait hal ini, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia menyatakan, proses vaksinasi di Ibu Kota masih terus berlangsung. Kata dia, jumlah sasaran vaksinasi untuk tenaga kesehatan, lansia, dan pelayan publik sebanyak 3.000.689 orang.
“Total vaksinasi dosis 1 saat ini sebanyak 1.768.866 orang (58,9 persen) dan total vaksinasi dosis 2 kini mencapai 1.028.239 orang (34,3 persen),” tutur Dwi dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/4).
Secara terpisah, Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), dr Pandu Riono menilai, peningkatan klaster kantor terjadi karena adanya kelengahan dari sebagian masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Tren protokol kesehatan 3 M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak di Jakarta, menurun.
Baca juga : 12 WN India Positif Covid Jalani Isolasi Di Hotel Hariston
“Jadi kita punya monitoring di tempat-tempat terbuka, yang dibiayai UNICEF, itu observasi bukan wawancara, bahwa banyak orang nggak pakai masker lagi,” ujar Pandu, kemarin.
Penyebab lainnya ialah adanya euforia setelah pemberian vaksin yang diyakini bisa membuat diri aman dari virus. Keyakinan ini yang membuat kepedulian sebagian masyarakat pada protokol kesehatan mulai luntur.
Melihat tingginya angka klaster perkantoran Covid-19, Pandu menilai, perlu edukasi protokol kesehatan yang lebih gencar kepada masyarakat. Misalnya dengan memberikan lembaran atau semacam buku panduan setelah menjalani proses vaksinasi. Buku itu memuat langkah yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh penerima vaksin. Dengan cara itu, masyarakat bisa lebih peduli setelah menjalani vaksinasi. [JAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya